Sedikitnya tiga warga Palestina terluka akibat serangan militer Israel yang menyasar Kamp Pengungsian Jabalia, Gaza Utara, pada Senin (29/12).
Serangan ini terjadi di wilayah yang sebelumnya telah ditinggalkan pasukan Israel sesuai kesepakatan gencatan senjata, menandai kembali terjadinya pelanggaran serius terhadap perjanjian yang mulai berlaku sejak 10 Oktober lalu.
Sumber medis di Gaza menyatakan, ketiga korban mengalami luka akibat serangan Israel di bagian barat Jabalia yang telah hancur.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai tingkat keparahan cedera yang mereka alami.
Sejumlah saksi mata menuturkan, serangan tersebut berupa serangan udara yang menghantam area yang seharusnya berada di luar jangkauan operasi militer Israel berdasarkan fase pertama kesepakatan gencatan senjata.
Pada waktu yang hampir bersamaan, pesawat tempur Israel juga melancarkan serangan udara ke wilayah timur Kamp Bureij di Gaza Tengah, disertai tembakan artileri ke kawasan timur Kota Rafah dan wilayah timur Kota Gaza.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti sasaran yang diklaim dalam rangkaian serangan udara dan tembakan artileri tersebut.
Serangan ini terjadi di tengah kondisi kemanusiaan yang kian memburuk, saat warga Gaza (terutama para pengungsi) berjuang menghadapi cuaca ekstrem akibat gelombang udara dingin.
Prakiraan cuaca menunjukkan suhu akan terus menurun, disertai hujan lebat, sementara pembatasan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan masih berlangsung.
Secara de facto, Israel masih menguasai wilayah selatan dan timur Jalur Gaza, serta sebagian besar Gaza Utara. Total wilayah yang masih berada di bawah pendudukan militer Israel diperkirakan mencapai hampir 60 persen dari luas Gaza.
Sejak gencatan senjata diberlakukan, kantor media pemerintah Gaza mencatat ratusan pelanggaran yang dilakukan Israel.
Pelanggaran tersebut telah menyebabkan sedikitnya 418 warga Palestina syahid dan 1.141 lainnya terluka.
Kesepakatan gencatan senjata sendiri mengakhiri agresi Israel yang dimulai pada 8 Oktober 2023 dan berlangsung hampir dua tahun.
Perang tersebut menyebabkan lebih dari 71 ribu warga Palestina syahid, melukai lebih dari 171 ribu orang, serta menghancurkan sekitar 90 persen infrastruktur sipil di Gaza. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan kebutuhan dana rekonstruksi Gaza mencapai 70 miliar dolar AS.
Sumber: Al Jazeera, Anadolu









