Gaza kembali diguncang serangan brutal Israel pada Jumat (15/8), memasuki hari keempat agresi militer yang bertujuan menduduki penuh kota tersebut. Di saat yang sama, pasukan Israel terus menghancurkan rumah-rumah warga di Khan Younis, selatan Jalur Gaza.
Sumber medis di RS Syifa melaporkan dua warga Palestina gugur Syahid dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel yang menargetkan permukiman di Hayy al-Rimal, Gaza Barat.
Laporan jurnalis Al Jazeera menyebutkan, dalam tempo hanya 15 menit pada Jumat pagi, pasukan Israel meledakkan lima bangunan di Hayy al-Zaitun, Gaza. Sumber lokal menegaskan artileri Israel juga menggempur kawasan selatan Hayy al-Zaitun, sekitar Jembatan Wadi Gaza, serta wilayah utara Kamp al-Bureij di tengah Jalur Gaza. Ledakan besar terdengar dari lokasi yang menjadi sasaran penghancuran.
Di Khan Younis, rangkaian serangan udara menghantam bangunan-bangunan di pusat kota. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan dentuman keras saat pasukan Israel meledakkan rumah warga dengan robot bermuatan bahan peledak.
Empat Hari Serangan Tanpa Henti
Wilayah Hayy al-Zaitun, yang berbatasan langsung dengan Wadi Gaza atau yang oleh Israel disebut “Koridor Netzarim”, menjadi sasaran serangan udara, tembakan artileri, dan penghancuran rumah sejak empat hari terakhir. Ribuan warga terpaksa mengungsi, sementara ancaman invasi penuh terhadap sisa wilayah Gaza semakin nyata.
Koridor Netzarim saat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Israel. Warga Palestina dilarang memasuki kawasan tersebut, kecuali untuk mengakses bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat yang diklaim sebagai “bantuan kemanusiaan”.
Serangan masif di Hayy al-Zaitun ini terjadi setelah kabinet keamanan Israel pada Jumat lalu menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk kembali menguasai seluruh Jalur Gaza. Dua hari sebelumnya, Kepala Staf Militer Israel Jenderal Eyal Zamir telah memberikan persetujuan atas rencana serupa, termasuk operasi militer besar-besaran di wilayah selatan Gaza.
Korban Terus Bertambah
Sejak Kamis dini hari, sedikitnya 32 warga Palestina Syahid akibat serangan di berbagai titik Jalur Gaza, termasuk 13 orang yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan.
Sejak awal perang genosida pada 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh 61.776 warga Palestina dan melukai 154.906 orang lainnya. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 9.000 orang masih hilang, ratusan ribu terpaksa mengungsi, dan kelaparan telah merenggut 239 nyawa, termasuk 106 anak.
Sumber: Al Jazeera, Anadolu