Lebih dari 900 warga Gaza, termasuk 71 anak, telah syahid akibat kelaparan sejak pecahnya perang genosida yang dilancarkan Israel pada Oktober lalu. Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan, krisis ini semakin diperparah dengan blokade ketat terhadap bantuan pangan dan medis, yang kini telah menjatuhkan dua juta penduduk ke dalam jurang kelaparan.

Dalam tragedi terbaru yang terjadi di barat laut Kota Gaza, 54 warga Palestina, termasuk 51 pencari bantuan, syahid dalam serangan pasukan Israel. Sedikitnya 60 orang lainnya mengalami luka.

Sejumlah anak, termasuk balita dan bayi, dilaporkan meninggal dunia di rumah sakit akibat malnutrisi akut dan ketiadaan susu. Para tenaga medis bahkan harus bertugas dalam keadaan perut kosong selama lebih dari 24 jam.

Israel juga menargetkan pusat-pusat distribusi bantuan dan melanjutkan serangan intensif ke kawasan pemukiman, termasuk di Rafah dan lingkungan Shujaiya.

Sementara itu, militer Israel kembali mengeluarkan peringatan evakuasi untuk wilayah padat penduduk di barat daya Deir al-Balah. Media Israel menilai ini sebagai sinyal perluasan serangan darat ke jantung wilayah tengah Gaza.

Sejak awal agresi, lebih dari 198 ribu warga Palestina gugur atau terluka, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Organisasi kemanusiaan memperingatkan bahwa Gaza tengah menghadapi fase paling mematikan dari bencana kelaparan akibat blokade dan pemboman yang berkelanjutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here