Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, menilai sistem distribusi bantuan kemanusiaan yang dikelolah Amerika dan Israel saat ini di Gaza sebagai memalukan dan berbahaya.

“Mekanisme bantuan yang baru-baru ini dibentuk adalah sesuatu yang memalukan, merendahkan, dan menghinakan bagi masyarakat Gaza yang sudah berada dalam keputusasaan. Ia bukan jalur penyelamatan, melainkan perangkap maut yang menelan lebih banyak nyawa daripada yang berhasil diselamatkan,” ujarnya dalam konferensi pers di Jenewa pada Selasa (waktu setempat), Lazzarini, dikutip AFP.

Ia menyinggung langsung ““Gaza Relief Foundation (Yayasan Kemanusiaan Gaza)”, lembaga yang didirikan dengan dukungan Amerika Serikat dan Israel, dan kini menjadi simbol penghinaan di mata warga Gaza. “Orang-orang di Gaza tidak melihat lembaga ini sebagai penyelamat, tapi sebagai wajah dari penderitaan dan rasa hina,” tegas Lazzarini.

Lazzarini pun menyerukan agar komunitas kemanusiaan internasional, termasuk UNRWA, diberi akses tanpa hambatan untuk menjalankan tugasnya dalam mendistribusikan bantuan dengan martabat dan rasa hormat terhadap kemanusiaan, bukan dengan cara yang merendahkan.

Tuduhan Keterlibatan dalam Kejahatan Perang

Pernyataan keras dari pejabat tinggi PBB ini datang sehari setelah sejumlah organisasi hak asasi manusia secara terbuka meminta agar operasional Yayasan Kemanusiaan Gaza” dihentikan. Mereka memperingatkan bahwa pelibatan lembaga ini dalam distribusi bantuan bisa mengarah pada keterlibatan dalam kejahatan perang, karena distribusi dilakukan di wilayah-wilayah militer aktif dan sering kali berujung pada kematian warga sipil.

Ratusan Gugur saat Mencari Makanan

Data terbaru dari Kantor Media Pemerintah Gaza menunjukkan betapa seriusnya situasi: setidaknya 516 warga Palestina gugur sejak 27 Mei lalu, ketika mencoba mendapatkan makanan di dekat titik-titik distribusi bantuan yang berada di bawah kontrol militer Israel. Mereka tewas bukan karena bencana alam, melainkan oleh peluru dan ledakan di tengah penderitaan akibat kelaparan.

Gaza kini tidak hanya mengalami krisis pangan, tapi juga krisis moral global, di mana alur bantuan dikendalikan dengan cara-cara yang melecehkan martabat manusia dan melanggar prinsip dasar kemanusiaan.

Sumber: Al Jazeera, AFP

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here