Spirit of Aqsa | Nablus – Rabu (4/11/2020), seorang pemuda Palestina terbunuh, setelah tentara penjajah Israel menembaknya di dekat pos pemeriksaan militer Hawara, sebelah selatan Nablus, karena diduga berusaha menembak tentara penjajah Israel di dekat pos pemeriksaan tersebut.
Pasukan penjajah Israel mengeksekusi, dengan darah dingin, pemuda Palestina Bilal Adnan Rawajbah (29 tahun) dari kota Irak Al-Tayeh. Sumber-sumber lokal dan para saksi mata menyebutkan bahwa para serdadu penjajah Israel menembak korban dari jarak dekat saat korban melewati pos pemeriksaan militer tersebut.
Sumber yang sama menambahkan, pasukan penjajah Israel mencegah awak ambulans mencapai kendaraan korban setelah terkena tembak, sehingga korban kehabisan darah dan gugur syahid.
Korban bekerja sebagai penasihat hukum berpangkat kapten di Direktorat Pertahanan Keamanan di Provinsi Tubas.
Ketua Bulan Sabit Merah di Nablus, Hilal Tufaha, menegaskan bahwa indikasi awal mengkonfirmasi korban gugur setelah 4 tentara penjajah Israel secara membabi menembaki kendaraan yang dikendarai korban. Tim ambulan BSM Palestina yang ada tidak bisa ke lokasi dan tidak diizinkan mendekati korban.
Sumber-sumber Israel mengklaim bahwa seorang pemuda Palestina menembakkan pistol ke tentara Israel, sementara pasukan Israel memberondong tembakan ke arah kendaraan yang dikendarai korban.
Saluran TV7 Israel mengklaim bahwa seorang pemuda Palestina mengacungkan pistol ke depan tentara pendudukan Israel di dekat Nablus dan sudah diamankan tanpa korban.
Sumber-sumber Palestina menyebutkan, pasukan penjajah Israel menutup dengan pintu besi pada pos pemeriksaan Huwara bagi pergerakan warga yang meninggalkan Nablus, setelah terjadi serangan penembakan tersebut.
Pos pemeriksaan militer Hawara adalah pos pemeriksaan utama tentara pendudukan penjajah Israel di salah satu dari empat pintu keluar Nablus, dan terletak di selatan kota.
Di Tepi Barat, terdapat lebih dari 700 pos pemeriksaan militer, yang menghalangi pergerakan warga dan membuat kehidupan mereka yang melakukan perjalanan tidak nyaman melewatinya.
Pos-pos pemeriksaan militer penjajah Israel telah berubah menjadi perangkap, di mana tentara pendudukan penjajah Israel melakukan penangkapan, interogasi, dan pelecehan terhadap warga Palestina.
Telah banyak warga Palestina yang dieksekusi atau ditembak mati di pos-pos pemeriksaan, terutama selama lima tahun terakhir.