Spirit of Aqsa, Palestina – Penjajah Israel menyita harta seorang warga al-Quds, Majid Ja’bah, dan menutup rekeningnya.
Pasukan Israel sebelumnya melakukan penggeledahan ke rumah Ja’bah, dan menyita uang senilai 8400 shekel yang diperuntukan bagi pendidikan anaknya.
Pada bulan lalu pasukan Israel menangkap Ja’bah dari rumahnya di kawasan Hutta, kota tua al-Quds, dan menahannya untuk keperluan interogasi.
Ja’bah merupakan eks tawanan yang pernah mendekam selama 7 tahun di penjara Israel, dan kemudian kerap mendapat surat pemanggilan interogasi dan intimidasi.
Ja’bah juga dideportasi dari al-Quds dan Masjidil Aqsha beberapa kali, dan untuk jangka waktu yang cukup panjang, dan terus diperpanjang kembali.
Pihak intelijen Israel menduduh Ja’bah sebagai orang yang bertanggung jawab atas organisasi Pemuda Al-Aqsha, pasca gugurnya seorang pejuang al-Qassam, Misbah Abu Shabih, dan dipenjarakannya Nahad Zaghir.
Disebutkan bahwa kebijakan deportasi diberlakukan penjajah Israel terhadap para mantan tawanan Palestina, dalam rangka mengosongkan kota al-Quds dan Masjidil Aqsha, serta memudahkan rencana yahudisasi kota.
Penjajah Israel terus berupaya menghilangkap para tokoh dan aktifis al-Quds, dan menjauhkan mereka dari masyarakat, sehingga memudahkan realisasi al-Quds sebagai kota yahudi.