Serangan udara dan darat Israel kembali menebar maut di Gaza. Tiga warga Palestina syahid dan sejumlah lainnya luka-luka atau hilang setelah rumah mereka di kawasan Jabalia an-Nazlah, utara Jalur Gaza, dihantam bom pada dini hari ini.
Di Khan Younis, selatan Gaza, pasukan Israel melancarkan tembakan artileri dan membombardir pusat kota al-Qararah dengan tembakan tank yang intensif.
Di saat yang sama, sebuah tenda pengungsian di daerah al-Mawasi—tempat warga sipil mencari perlindungan—juga menjadi sasaran. Serangan ini merenggut nyawa satu orang dan melukai beberapa lainnya.
Sebelumnya, pada Sabtu sore, enam warga Palestina dilaporkan syahid dalam dua serangan udara Israel yang menyasar kawasan pemukiman padat di Hayy at-Tuffah, sebelah timur Kota Gaza.
Tak berhenti di situ, seorang warga lainnya juga ditembak oleh drone Israel saat tengah mencari makanan di daerah Shafatawi, barat laut Kota Gaza—potret nyata bagaimana setiap upaya bertahan hidup di Gaza bisa berujung pada kehilangan nyawa.
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat, sejak Sabtu dini hari, sebanyak 48 warga Palestina telah syahid akibat serangan yang terus berlanjut.
Sejak 7 Oktober 2023, didukung penuh oleh Amerika Serikat, Israel terus melancarkan agresi brutal yang menurut berbagai laporan kemanusiaan internasional sudah tergolong kejahatan genosida.
Lebih dari 175.000 warga Palestina menjadi korban antara syahid dan terluka, mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang, dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi tanpa arah, kehilangan rumah, dan tak tahu ke mana harus mencari keselamatan.
Sumber: Al Jazeera