Gaza — Dalam sebuah serangan brutal yang berlangsung, tentara Israel membombardir rumah seorang dokter Palestina, Dr. Alaa Najjar, yang saat itu sedang menjalankan tugas kemanusiaan di RS Nasser. Akibat serangan tersebut, sembilan anak Dr. Alaa dilaporkan syahid di tempat.

Kejadian memilukan ini disampaikan oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dalam pernyataan resminya. Mereka menyebut serangan itu sebagai “kejahatan sadis” yang mencerminkan watak pendudukan yang haus darah, digerakkan oleh semangat balas dendam dan kebencian mendalam.

“Ini bukan sekadar serangan militer. Ini adalah pesan teror terhadap tenaga medis dan warga sipil yang tak berdaya,” tegas Hamas dalam pernyataan tersebut.

Sejak awal agresi, Israel secara sistematis menargetkan dokter, perawat, dan keluarga mereka demi mematahkan tekad dan tugas kemanusiaan mereka terhadap rakyat Gaza.

Hamas menegaskan, kejahatan semacam ini tidak akan kedaluwarsa. Mereka berjanji akan terus mengejar keadilan bagi para korban dan menegaskan bahwa pendudukan Zionis dan para pemimpinnya tidak akan lepas dari pertanggungjawaban sejarah.

Serangan terhadap rumah Dr. Alaa Najjar menambah panjang daftar korban jiwa di Gaza sejak pecahnya agresi pada 7 Oktober 2023. Dalam kurun waktu lebih dari tujuh bulan, lebih dari 175 ribu warga Palestina menjadi korban, baik syahid maupun luka-luka—mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here