Pasukan Israel terus melakukan penggerebekan sejak tadi malam hingga Sabtu pagi di berbagai wilayah Tepi Barat, di tengah agresinya yang berlanjut di Tulkarm dan Jenin.
Sumber Al Jazeera melaporkan bahwa seorang warga Palestina terluka akibat terkena bom gas di lehernya saat bentrokan dengan pasukan pendudukan di kota Idhna, sebelah barat Hebron.
Sementara itu, bentrokan sengit juga terjadi antara warga Palestina dan kelompok pemukim Yahudi yang dikawal oleh pasukan pendudukan di daerah Masafer Yatta, selatan Hebron.
Platform media Palestina turut membagikan rekaman video yang menunjukkan tentara Israel menyerang seorang pemuda penyandang disabilitas di kota Dura, Hebron.
Pasukan Israel kembali melakukan penggerebekan di beberapa wilayah di kota Nablus, utara Tepi Barat.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan Israel menahan kendaraan milik warga setelah menutup pos pemeriksaan Beit Furik di timur Nablus.
Media lokal juga melaporkan bahwa pasukan Israel menutup jalan yang menghubungkan kota Kafr ad-Dik di barat Salfit dengan Deir Ghassaneh di barat laut Ramallah.
Serangan di Tulkarm dan Jenin
Di Tulkarm, pasukan pendudukan menangkap seorang pemuda bernama Taisir Mahmoud Al-Hajjar setelah menggerebek rumahnya, menghancurkan isinya, dan mencuri sejumlah uang di daerah Dhinnaba, sebelah timur kota.
Pasukan Israel juga memaksa beberapa keluarga meninggalkan rumah mereka di Kamp Pengungsi Nur Shams, yang telah menjadi sasaran agresi selama lebih dari sebulan.
Rekaman video menunjukkan kerusakan besar di kamp tersebut, sementara pada malam sebelumnya pasukan Israel memberi tahu warga bahwa 11 rumah di kamp itu akan dihancurkan.
Di Jenin, platform media Palestina mendokumentasikan pengungsi yang melaksanakan salat tarawih di tempat-tempat pengungsian mereka, setelah pasukan Israel mengirim bala bantuan militer ke kota dan kamp pengungsinya pada Jumat lalu.
Militer Israel terus melakukan penangkapan dan penggerebekan di berbagai wilayah Palestina menjelang bulan suci Ramadan.
Sumber Palestina mengatakan kepada Al Jazeera bahwa “pasukan Israel telah mengerahkan kendaraan militer lapis baja ke arah Jenin, di tengah berlanjutnya operasi militer di wilayah utara Tepi Barat yang telah berlangsung lebih dari sebulan.”
Dua warga Palestina terluka pada Jumat di kota Jenin dan kamp pengungsinya setelah pasukan Israel menembaki para pengungsi Palestina yang berusaha kembali ke rumah mereka yang hancur di dalam kamp.
Militer Israel terus melanjutkan agresinya di wilayah utara Tepi Barat, dengan menjadikan Jenin dan kamp pengungsinya sebagai sasaran selama 40 hari berturut-turut. Sementara itu, penggerebekan terhadap Kamp Nur Shams di Tulkarm telah berlangsung selama 20 hari dalam operasi militer yang disebut “Tembok Besi.”
Pada Ahad malam lalu, tank-tank Israel menyerbu Kamp Pengungsi Jenin, dalam eskalasi militer terbesar sejak tahun 2002.
Sejak 21 Januari lalu, pasukan Israel memperluas operasi militernya di kota-kota dan kamp-kamp pengungsi di utara Tepi Barat, khususnya di Jenin, Tulkarm, dan Tubas.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, serangan ini telah menyebabkan lebih dari 65 warga Palestina syahid dan puluhan ribu lainnya mengungsi, dengan kerusakan besar yang meluas.
Agresi yang semakin luas di utara Tepi Barat terjadi setelah meningkatnya serangan pasukan pendudukan dan pemukim di berbagai wilayah Tepi Barat, termasuk Al-Quds Timur, sejak dimulainya perang genosida di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Akibatnya, setidaknya 930 warga Palestina telah syahid di Tepi Barat, sekitar 7.000 lainnya terluka, dan 14.500 ditangkap, menurut data resmi Palestina.
Sumber: Al Jazeera