Spiritofaqsa.or.id, Jakarta– Seorang bocah Palestina gugur syahid ditembak mati oleh pasukan penjajah Zionis Israel pada Rabu malam (26/7). Peristiwa itu terjadi saat penjajah Israel menyerbu kota Qalqilya.
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, seorang bocah bernama Faris Sharhabeel Abu Samra (14 tahun) yang terluka parah oleh peluru tajam di kepala. Dia sempat dipindahkan ke Rumah Sakit Pemerintah Qalqilya, sebelum dokter mengumumkan kematiannya akibat luka tersebut.
Pasukan Zionis Israel menyerbu “kampung Naqar” di wilayah barat Qalqilya, yang menyebabkan terjadinya bentrokan, di mana tentara Zionis Israel menembakkan peluru logam berlapis karet dan peluru tajam, granat kejut, dan gas air mata ke arah warga dan rumah mereka.
Pasukan penjajah Zionis Israel menyerbu kampung tersebut dan bermarkas di seberang gedung Tannous. Mereka mendirikan pos pemeriksaan militer di awal jalan menuju pinggiran Al-Rayhan, pada saat sejumlah pemukim pendatang Yahudi menyerbu tempat tersebut.
Pasukan penjajah Zionis Israel menembakkan peluru, granat kejut, dan gas air mata ke puluhan pemuda tak bersenjata yang keluar untuk menghadang penyerbuan tersebut.
Belakangan ini para pemukim pendatang Yahudi, di bawah perlindungan pasukan penjajah Zionis Israel, menyerbu pinggiran kampung Al-Tira dari arah kota Ein Qiniya, barat laut Ramallah, dengan dalih melakukan “ritual talmud” di sebidang tanah di daerah tersebut.
Pada Rabu pagi, pemuda Palestina Muhammad Abdul Hakim Naim Nada (23 tahun), gugur setelah tertembak peluru tajam di dada, dalam bentrokan yang meletus setelah pasukan pendudukan Zionis Israel mengepung sebuah rumah, di kamp pengungsi Al-Ain di Nablus.
Dengan meninggalnya bocah Abu Samra dan pemuda Nada, jumlah syuhada Palestina sejak awal tahun ini telah meningkat menjadi 210 orang, termasuk 39 anak-anak, 11 wanita, dan 8 orang lanjut usia.