Spirit of Aqsa- Pertempuran sengit terus berlanjut antara kelompok pejuang Palestina dan tentara penjajah Israel di kamp pengungsi Tulkarm, setelah militer Israel memperluas operasi militernya di wilayah utara Tepi Barat. Sementara itu, ribuan keluarga dipaksa mengungsi dari rumah mereka di Jenin dan Tulkarm oleh pasukan penjajah.

Media resmi Israel melaporkan pada Senin (27/1) bahwa militer Israel memperluas operasi militernya yang dimulai di Jenin delapan hari lalu, untuk mencakup wilayah Tulkarm dan kamp pengungsinya, disertai serangan udara intensif.

Sumber Palestina menyebutkan kepada Al Jazeera bahwa para pejuang Palestina menyerang pasukan Israel dengan bahan peledak saat pasukan tersebut terus menyerbu Kota Tulkarm. Mereka juga menembaki pos militer “Tsna’oz” di barat Tulkarm.

Pasukan penjajah terus mengerahkan bala bantuan militer ke kamp pengungsi Tulkarm di utara Tepi Barat. Brigade Al-Qassam, Saraya Al-Quds, dan Brigade Syuhada Al-Aqsa dalam pernyataan terpisah mengonfirmasi bahwa para pejuang mereka terlibat pertempuran sengit dengan pasukan penjajah sejak Senin dini hari.

Sebelumnya pada hari yang sama, Brigade Al-Qassam merilis pernyataan duka atas syahidnya dua pejuang mereka di Tulkarm, yaitu komandan Ihab Abu Atiwi dan pejuang Ramez Domiri.

Di sisi lain, militer Israel mengklaim telah menewaskan seorang komandan Hamas dan rekannya dalam serangan udara.

Sumber Palestina mengungkapkan bahwa pasukan penjajah memaksa puluhan keluarga untuk mengosongkan rumah mereka selama invasi ke kamp pengungsi Tulkarm.

Media Palestina juga merilis rekaman penghancuran jalan dan rumah-rumah oleh buldoser milik Israel di wilayah Harat Al-Balaunah, kamp pengungsi Tulkarm.

Pengepungan Jenin

Pasukan penjajah terus mengerahkan kekuatan tambahan ke kamp pengungsi Jenin. Sumber setempat melaporkan bahwa kendaraan militer, termasuk buldoser besar, menyerbu kamp dari pos pemeriksaan militer Jalameh di utara kota dan menyebar di jalan-jalan kamp.

Saksi mata menyebutkan bahwa kamp Jenin dikepung dari semua sisi. Ledakan dan baku tembak terdengar di beberapa titik, sementara drone militer terus terbang di langit Jenin tanpa henti.

Operasi militer Israel yang dinamakan “Tembok Besi” ini sudah memasuki hari kedelapan di kamp Jenin. Pasukan penjajah terus melakukan penghancuran rumah-rumah, memaksa ribuan warga Palestina meninggalkan kamp secara paksa akibat kekerasan tersebut.

Gubernur Jenin, Kamel Abu Rub, mengatakan penjajah membagi kamp menjadi empat bagian dengan menghancurkan jalan-jalan, membakar, dan meledakkan rumah-rumah.

Wali Kota Jenin, Muhammad Jarar, menyebutkan bahwa pasukan Israel telah membakar 70 hingga 80 rumah, menghancurkan 30 hingga 40 rumah secara total, serta merusak ratusan rumah lainnya selama operasi militer mereka.

Hingga hari kedelapan, agresi Israel terhadap warga dan properti Palestina di Jenin telah menyebabkan 16 warga syahid, termasuk seorang anak, serta melukai 50 orang lainnya, menurut data resmi Palestina.

Penangkapan Massal

Di tempat lain, pasukan penjajah melancarkan invasi malam ke kota Nablus, Hebron, Bethlehem, dan Dora, dengan melakukan penggerebekan dan penangkapan massal terhadap warga.

Sumber setempat juga melaporkan invasi ke sejumlah desa seperti Qarawat Bani Zeid dan Kafr Ain di utara Ramallah, Fahma di barat daya Jenin, serta Udala di selatan Nablus. Penjajah juga menyerbu desa Anabta dan Kafr al-Labad di timur Tulkarm, serta kamp pengungsi Qalandia di utara Yerusalem.

Sementara itu, Kepresidenan Palestina meminta pemerintah Amerika Serikat untuk menghentikan tindakan destruktif Israel, terutama setelah tahap kedua perang yang menargetkan Tulkarm setelah Jenin.

Kepresidenan Palestina juga memperingatkan konsekuensi berbahaya dari perang berkelanjutan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, yang menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur dan properti warga.

Serangan Meluas

Seiring dengan genosida di Gaza, militer dan pemukim Israel juga memperluas agresinya di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Hingga Senin siang, serangan ini telah menyebabkan 880 warga Palestina syahid, melukai sekitar 6.700 lainnya, serta menangkap 14.300 orang, menurut data resmi Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025, Israel dengan dukungan Amerika Serikat telah melakukan genosida di Jalur Gaza, yang menyebabkan sekitar 159 ribu warga Palestina gugur atau terluka, sebagian besar di antaranya anak-anak dan perempuan, serta lebih dari 14 ribu orang dinyatakan hilang.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here