Spirit of Aqsa- Media Israel melaporkan, satu tim penuh dari Brigade elit Nahal tewas dalam pertempuran di Beit Hanoun, Gaza Utara. Saluran 12 Israel melaporkan bahwa militer Israel mengizinkan publikasi berita tentang tewasnya lima prajurit dalam pertempuran tersebut, sementara delapan lainnya terluka parah.

Militer mengidentifikasi salah satu yang tewas sebagai Kapten Yair Yaakov Shoshan (23 tahun) dari Ma’alot Tarshiha, seorang komandan tim di Brigade Nahal. Nama dan informasi empat prajurit lainnya yang tewas dalam insiden yang sama juga dirilis.

Menurut laporan, delapan prajurit dari Brigade Nahal yang terluka telah dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, dan keluarga mereka telah diberitahu. Saluran 12 menyebutkan bahwa para korban adalah bagian dari tim yang dikenal sebagai “Tim Z1”, terdiri dari 17 prajurit yang baru saja menyelesaikan pelatihan dua bulan sebelum perang dimulai.

Tim tersebut dikerahkan ke Rafah setelah menjalani latihan berat, namun tewas dalam operasi yang memperlihatkan kemajuan signifikan dalam taktik perlawanan Palestina.

Eskalasi Taktik Perlawanan
Dalam analisisnya, Kolonel Hatem Karim Al-Falahi menjelaskan bahwa kerugian besar Brigade Nahal di Beit Hanoun mengindikasikan peningkatan signifikan dalam strategi perlawanan Palestina. Operasi terbaru ini menunjukkan kemampuan perlawanan untuk beradaptasi dengan kondisi perang meski telah berlangsung lebih dari 100 hari.

Menurut Al-Falahi, serangan yang menewaskan empat tentara Nahal direncanakan dengan sangat matang, termasuk menggunakan terowongan yang tidak terdeteksi oleh militer Israel, memungkinkan infiltrasi yang presisi terhadap pasukan Israel di wilayah dengan “pengendalian operasional penuh.”

Dalam satu minggu terakhir, 15 tentara Israel tewas di Beit Hanoun, menurut Saluran 7 Israel. Jumlah korban tewas militer Israel sejak dimulainya invasi darat pada 27 Oktober 2023 mencapai 405 orang.

Sementara itu, dengan dukungan Amerika Serikat, Israel terus melakukan genosida di Gaza, menyebabkan lebih dari 156 ribu orang antara gugur dan terluka—mayoritas anak-anak dan wanita. Selain itu, lebih dari 11 ribu orang hilang di tengah kehancuran besar dan kelaparan yang telah merenggut nyawa puluhan anak-anak dan orang tua, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Sumber: Al Jazeera + Agensi + Media Israel

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here