Spirit of Aqsa- Hamas menyerukan kepada komunitas internasional untuk menekan Israel dengan segala cara guna menghentikan kejahatan genosida yang terus berlangsung, pembersihan etnis, dan pengusiran paksa di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Dalam pernyataan yang dirilis bertepatan dengan Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional, Hamas menegaskan bahwa agresi Israel telah menyebabkan lebih dari 152 ribu warga Palestina menjadi syahid atau terluka, termasuk wanita dan anak-anak, serta lebih dari 11 ribu orang dilaporkan hilang.

Hamas menyebut Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional yang ditetapkan oleh Majelis Umum PBB ini sebagai momentum untuk mengingat kembali tingkat kejahatan dan kebrutalan agresi yang dilakukan oleh pendudukan Zionis terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza selama 441 hari.

Pernyataan tersebut menekankan pentingnya meminta pertanggungjawaban hukum dan politik Israel serta para pemimpinnya atas kejahatan yang dilakukan. Hamas juga menegaskan bahwa pelanggaran ini termasuk dalam kategori bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern.

Hamas menyerukan kepada komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab moral dan kemanusiaan terhadap rakyat Palestina. Selain itu, mereka mendesak agar para pemimpin Israel diadili di pengadilan internasional atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Survei Opini Publik

Sebaliknya, sebuah survei yang diterbitkan oleh surat kabar Maariv asal Israel pada Jumat (21/12) menunjukkan bahwa mayoritas warga Israel mendukung tercapainya kesepakatan pertukaran tahanan secara menyeluruh dengan Hamas, meskipun hal itu memerlukan penghentian operasi militer di Jalur Gaza.

Hasil survei menunjukkan:

  • 74% warga Israel mendukung kesepakatan untuk membebaskan semua tahanan dengan imbalan gencatan senjata.
  • 84% pendukung partai oposisi mendukung kesepakatan ini.
  • 57% pemilih koalisi pemerintah juga mendukung kesepakatan tersebut.
  • Hanya 16% yang mendukung kesepakatan parsial, sementara 10% tidak menentukan sikap.

Survei tersebut juga mengungkapkan kemungkinan perubahan keseimbangan kekuatan politik di Israel jika pemilu diadakan hari ini. Hasilnya menunjukkan:

  • Partai-partai oposisi Netanyahu diperkirakan meraih 61 kursi dari total 120 kursi di Knesset, cukup untuk membentuk pemerintahan baru.
  • Partai-partai pendukung Netanyahu merosot menjadi 49 kursi.
  • Anggota parlemen Arab mendapatkan 10 kursi.

Dalam beberapa bulan terakhir, keluarga tahanan Israel semakin aktif menekan pemerintahan Benjamin Netanyahu agar segera mencapai kesepakatan dengan Hamas. Kritik tajam juga dilontarkan oleh oposisi dan keluarga tahanan terhadap Netanyahu, yang dituduh menghambat upaya mencapai kesepakatan demi menjaga stabilitas pemerintahannya.

Sumber: Anadolu Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here