Dalam konferensi pers di Tunis, Global Sumud Flotilla mengumumkan bergabungnya Mandla Mandela, cucu tokoh anti-apartheid dan presiden legendaris Afrika Selatan, Nelson Mandela. Ia turut serta dalam armada kemanusiaan menuju Gaza untuk menembus blokade Israel yang telah berlangsung lebih dari 18 tahun, dengan membawa bantuan bagi warga sipil yang terkepung.
Mandla menegaskan bahwa apa yang terjadi di Gaza adalah “kejahatan terhadap kemanusiaan dalam segala ukuran”. Ia menambahkan, blokade dan kebijakan kelaparan sistematis yang diterapkan Israel “telah mengguncang hati nurani dunia yang masih peduli pada keadilan.”
“Kita berhadapan dengan sebuah kewajiban moral dan kemanusiaan: menyelamatkan penduduk Gaza, membuka koridor kemanusiaan segera, dan memastikan makanan, obat-obatan, serta bantuan darurat sampai kepada perempuan, anak-anak, dan orang tua,” ujarnya.
Mandla menekankan bahwa langkahnya bergabung ke dalam flotilla adalah kelanjutan dari warisan kakeknya. Nelson Mandela selalu menegaskan: “Kebebasan Afrika Selatan tidak lengkap tanpa kebebasan rakyat Palestina.” Menurut Mandla, perjuangan untuk Palestina adalah bagian tak terpisahkan dari perjuangan kemanusiaan melawan penindasan, diskriminasi, dan apartheid.
Flotilla ini, kata Mandla, menghimpun lebih dari 300 relawan dari 44 negara, termasuk dokter, pengacara hak asasi, aktivis perdamaian, dan anggota parlemen. Ia menegaskan, inisiatif ini “bukan yang terakhir”. Armada-armada berikutnya sedang dipersiapkan, hingga tujuan utama tercapai: mengakhiri blokade brutal atas Gaza.
Ia mengingatkan bahwa rakyat Palestina membayar harga atas keteguhan mereka dengan penderitaan yang tak terbayangkan. “Diamnya dunia membuat mereka yang abai ikut menjadi bagian dari kejahatan ini. Gaza hari ini sedang menguji kemanusiaan kita semua,” tegasnya.
Mandla juga menyerukan organisasi internasional dan lembaga kemanusiaan untuk meningkatkan dukungan, karena sejauh ini respons global “belum sebanding dengan skala bencana yang dialami Gaza.”
Ia menutup pernyataannya dengan lantang:
“Palestina bukan hanya milik rakyat Palestina. Palestina adalah milik seluruh orang merdeka di dunia. Kita wajib bergerak dengan segala cara damai untuk mematahkan blokade ini dan menyampaikan pesan tegas: Gaza tidak sendirian.”
Global Sumud Flotilla sendiri merupakan koalisi internasional dari lembaga kemanusiaan dan hak asasi manusia yang berupaya mengorganisir pelayaran damai menuju Gaza, untuk mengguncang kesadaran dunia tentang kebrutalan blokade Israel dan menuntut penghentiannya secara penuh serta permanen.