Spirit of Aqsa- Kepanikan melanda warga Israel setelah dua drone berhasil menyusup ke Tel Aviv pada Jumat (11/10/2024). Militer Israel menyatakan bahwa sistem pertahanan udara berhasil mencegat salah satu drone tersebut.

Dalam analisanya di Al Jazeera, penulis dan analis politik Ahmad Al-Hila menjelaskan bahwa Hizbullah telah mampu bangkit kembali setelah serangan awal dan kini memiliki kendali yang sangat tinggi. Hal ini terlihat dari serangan-serangan yang ditujukan ke titik-titik spesifik di Israel, menunjukkan bahwa serangan Hizbullah bukanlah serangan acak.

Al-Hila juga menambahkan bahwa Hizbullah telah membuat terobosan signifikan dalam strateginya dengan memasukkan Kota Haifa, dari utara hingga selatan, ke dalam perhitungan perang. Hal ini akan memiliki dampak besar terhadap kondisi domestik Israel, mengingat Haifa adalah pusat ekonomi dengan pelabuhan penting serta industri militer dan teknologi yang ada di sana.

Sekitar 15% pabrik dan perusahaan di Haifa telah sepenuhnya tutup, sementara 60% dari pabrik lainnya mengalami penurunan produksi hingga 40%. Al-Hila mempertanyakan apakah Israel mampu menanggung beban ekonomi dan sosial jika serangan Hizbullah terus berlanjut dan meluas ke wilayah lainnya. Ia juga menegaskan bahwa jika Tel Aviv menjadi target berikutnya, Israel akan menghadapi masalah besar.

Al-Hila lebih lanjut menyatakan bahwa situasi saat ini menunjukkan kegagalan militer Israel dalam melindungi negara itu setelah satu tahun perang. Drone-drone berhasil mencapai Tel Aviv, dan roket-roket terus menghantam wilayah Israel setiap hari.

Meski terjadi gelombang pembunuhan terhadap para pemimpin Hizbullah, organisasi tersebut tetap berhasil melawan serangan darat Israel di wilayah selatan Lebanon.

Sementara itu, penulis dan pakar urusan Israel, Ihab Jabarin, menyebutkan bahwa situasi di lapangan sangat bertolak belakang dengan janji-janji Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengatakan bahwa warga Israel akan segera kembali ke rumah mereka. Ia memprediksi bahwa akan ada tekanan dari masyarakat Israel untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah atas masalah ini, terutama dengan semakin banyaknya serangan roket dari Hizbullah dan meningkatnya jumlah korban tewas dari pihak Israel.

Jabarin menambahkan bahwa pejabat politik Israel terus berusaha menghindar dari pertanyaan penting: apa yang akan terjadi selanjutnya?

Terkait perkembangan di Gaza, Jabarin menjelaskan bahwa Netanyahu ingin mempertahankan keberadaannya di wilayah tersebut, tetapi ia berusaha menjadikan Gaza sebagai isu sekunder, dengan tujuan mereduksi masalah Palestina dan menggiringnya menjadi isu yang berhubungan dengan Iran.

Di sisi lain, Al-Hila menyebutkan bahwa serangan terbaru Israel di utara Gaza, terutama di wilayah Jabaliya, telah gagal. Israel khawatir akan adanya serangan dari pejuang Palestina pada peringatan 7 Oktober.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here