Spirit of Aqsa, Palestina- Sami Abu Zuhri, pemimpin Hamas, menegaskan, gerakannya terbuka untuk semua inisiatif dan berusaha menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina. Dia menekankan, “Kita tidak bisa mencapai kesepakatan apa pun sebelum menghentikan agresi terhadap rakyat kita.”
Abu Zuhri menyatakan dalam wawancara televisi melalui “Al Jazeera Live” pada Jumat malam (5/1) bahwa “pendudukan tenggelam di dalam Gaza dan tidak akan mampu mengeluarkan tawanan mereka hidup-hidup sebelum menghentikan agresi dan membayar harganya.”
Dia menuntut pemerintahan AS untuk mengakui kesalahannya, dan meninjau kembali posisinya yang menyebabkan terjadinya kejahatan besar di wilayah Gaza. Abu Zuhri menekankan, “Pemerintahan AS adalah rekan dalam agresi terhadap Gaza, dan harus bekerja untuk menghentikan penembakan.”
Dia menganggap bahwa “keberlanjutan sikap pemerintahan AS akan mendorong seluruh umat untuk melihat Amerika sebagai musuh, bukan hanya Israel.” Dia menambahkan, “Pendudukan telah membunuh 30 ribu orang dari keluarga kami di Gaza dengan dukungan Amerika dan Barat.”
Abu Zuhri melanjutkan, “Rencana pengusiran penduduk Gaza sedang berlangsung, dan pendudukan berusaha melaksanakannya.”
Dia kembali menegaskan bahwa gerakan Hamas “lebih kuat daripada pendudukan bisa menghancurkannya, karena merupakan bagian integral dari rakyat Palestina dan umat. Pemerintahan AS harus menyadari bahwa Hamas adalah gerakan pembebasan nasional yang tidak akan mengorbankan hak-hak rakyatnya.”