Spirit of Aqsa, Palestina- Pakar militer dan strategis, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, menilai pasukan darat Israel memasuki “sarang lebah” di Khan Yunis, Jalur Gaza Selatan. 

Dia menilai militer Israel memaksakan kehendak untuk mencari citra kemenangan di Jalur Gaza. Militer Israel berpacu dengan waktu sebelum natal tiba untuk melaporkan pencitraan itu ke komunitas Israel dan pemerintah Israel pada hari natal. Tapi, mereka justru ke “sarang lebah”.

“Situasi lapangan pada fase kedua serangan darat Israel di Gaza lebih ganas, penuh kekerasan, dan destruktif dibandingkan apa yang terjadi pada fase pertama,” kata Al-Duwairi dalam siaran analisis TV Al Jazeera, Rabu (6/12).

Menurut dia, kerugian dan kekalahan yang sudah menanti di Khan Yunis jauh lebih besar dibandingkan kekalahan mereka di Jalur Gaza utara. Terutama di daerah Bani Suhaila.

“Fakta bahwa Khan Yunis adalah kota yang luas dengan kota-kota kecil dan jarak antar kota. Bani Suhaila akan menjadi pusat utama dan bahkan kuburan nyata bagi tentara pendudukan, lebih dari apa yang kini terungkap di Juhr al- Dik, yang berada di sebelah timur wilayah tengah,” ujar Al-Duwairi.

Bani Suhaila merupakan benteng utama bagi sebagian besar faksi pejuang kemerdekaan Palestina. Pasukan elit berpengalaman Al-Qassam dan Saraya Al-Quds ada di daerah ini. 

“Semakin banyak pasukan Israel masuk, semakin dalam mereka masuk ke dalam sarang lebah. Kendaraan-kendaraan tempur (disambut) ledakan ranjau, memaksa tentara untuk turun, dan kemudian mereka dijadikan sasaran dengan senapan mesin,” ujar Al-Duwairi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here