Spirit of Aqsa, Palestina- Situs web Perancis Media part, melaporkan, pembantaian di Jalur Gaza memicu reaksi dari sekutu-sekutu Israel terkait penjualan senjata ke entitas zionis tersebut. sementara, organisasi non-pemerintah internasional menuntut larangan penjualan senjata ke Tel Aviv.

Laporan tersebut mencatat dua negara eksportir senjata terbesar ke Israel yakni Amerika Serikat dan Jerman. Kemudian diikuti Italia, Kanada, Jerman, dan beberapa negara yang mengekspor senjata senilai jutaan dolar ke Israel.

Pada 6 November, Human Rights Watch menyerukan sekutu-sekutu Israel untuk “menangguhkan bantuan militer dan penjualan barang-barang dan senjata selama pasukan Israel terus melakukan pelanggaran serius dan luas yang merupakan kejahatan perang terhadap warga sipil Palestina.”

Organisasi non-pemerintah tersebut mengonfirmasi, angkatan bersenjata Israel menggunakan “amunisi fosfor putih pada beberapa kesempatan, selain senjata peledak dengan dampak luas di daerah padat penduduk dan tanpa pandang bulu.”

Fosfor putih juga merupakan bahan pembakar yang dilarang digunakan terhadap warga sipil. Menurut Human Rights Watch, penjajah Israel telah menggunakan fosfor putih di Gaza dan Lebanon.

Amnesty International menerbitkan penyelidikan yang menyimpulkan, pasukan penjajah Israel secara ilegal menggunakan fosfor putih di Lebanon selatan antara 10 dan 16 Oktober tahun lalu. Lembaga ini juga telah menyerukan larangan total terhadap penjualan senjata ke Israel selama bertahun-tahun.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here