Spirit of Aqsa, Jalur Gaza- Zionis penjajah Israel membombardir sekitar sekolah bantuan kemanusiaan PBB (UNRWA) di kamp al-Shati, Jalur Gaza, Kamis (2/11) waktu setempat. Korban nyawa lagi-lagi berjatuhan dan kebanyakan anak-anak.
Penjajah Israel menjatuhkan rudal ke kamp Gaza barat yang menampung ribuan pengungsi tersebut pagi waktu setempat. Puluhan korban masih dalam pencarian di balik bangunan yang luluh lantak.
Dalam laporan Al Jazeera, 15 syuhada ditemukan pascakejadian tersebut. Sementara, puluhan korban masih hilang di bawah reruntuhan.
Sementara itu, jurubicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan, pasukan Israel menutup Kota Gaza enam hari setelah dimulainya serangan darat ke Jalur Gaza. Menurut Hagari, “konsep gencatan senjata sama sekali belum dibahas” pada hari ke-27 perang.
Di utara Gaza, pasukan penjajah Israel memperdalam serangan ke selatan secara terbatas, mencapai kawasan Masjid Al-Khalidi di Jalan Al-Rashid yang berdekatan dengan pantai, dan di utara kawasan Menara Al-Maqousi di sepanjang Al -Jalan Nasr. Artinya, penjajah memasuki perbatasan Kota Gaza dari arah utara.
Di selatan Gaza, pasukan Israel terus secara intensif membombardir wilayah lingkungan Al-Zaytoun dan Tal Al-Hawa dengan sabuk api dari pesawat dan peluru artileri selama dua hari, bertepatan dengan perluasan serangan mereka di sana secara terbatas.
Kantor media pemerintah di Gaza membantah pengumuman tentara Israel bahwa mereka telah menyerang ribuan sasaran militer di Jalur Gaza.
“Oendudukan mengklaim mengebom 12.000 sasaran militer di Gaza, namun kenyataannya sasarannya adalah lingkungan pemukiman dan rumah warga, selain wanita, anak-anak, dan pertemuan warga di depan toko roti, rumah sakit, dan gereja,” kata pernyataan tersebut, diktuip Al Jazeera, Jumat (3/11).
“Kami menantang pendudukan untuk mengungkapkan kepada dunia sifat dari target militer yang mereka klaim, karena itu akan menjadi bukti kebohongan dan kepalsuan mereka.”
Dalam rencana untuk memperluas serangan dari barat laut ke arah selatan, tentara Israel meminta penduduk Kamp Pantai, sebelah barat Kota Gaza, untuk segera mengungsi ke selatan Jalur Gaza.
Sumber: Al Jazeera, Wafa