Spirit of Aqsa, Palestina- Brigade al -Qassam mengumumkan capaian mereka dalam perlawanan terhadap serangan darat teroris Israel di Jalur Gaza. Secara total, sedikitnya 268 kendaraan tempur pasukan penjajah Israel (IDF) sudah dihancurkan.
“Kami menghancurkan 29 kendaraan Zionis hari ini di wilayah Al-Tawam, Jabalia, Beit Lahia dan Al-Zaytoun,” demikian unggahan Juru Bicara Brigade al-Qassam, Abu Ubaida di Telegram, Ahad (19/11/2023).
Menurut citra satelit yang dianalisis oleh Aljazirah, 383 kendaraan militer telah memasuki Gaza pada awal operasi darat pada 27 Oktober. Pada 12 November, Abu Ubaida menyatakan, jumlah kendaraan yang dihancurkan seluruhnya atau sebagian oleh pejuang Palestina sejak awal operasi darat berjumlah lebih dari 160.
Selain 62 kendaraan yang diumumkan pada 17 November, Al-Qassam telah menghancurkan 17 kendaraan militer tambahan pada Sabtu, 18 November. Artinya, secara hitungan kasar sedikitnya 239 kendaraan tempur Israel dihancurkan hingga Sabtu.
Ditambah pengumuman pada Ahad, sebanyak 268 kendaraan tempur Israel sudah dihancurkan. Jumlah itu berarti perlawan di Gaza berhasil menghancurkan 70 persen dari jumlah kendaraan tempur Israel yang masuk pada awal serangan darat.
Brigade al-Qassam juga kemarin mengumumkan bahwa mereka telah menyebabkan banyak kematian dan cedera dalam berbagai serangan terhadap pasukan pendudukan di Gaza. Jumlah ini, termasuk enam orang dalam serangan dari jarak nol pada Ahad (19/11/2023). Sementara tentara Israel mengakui terbunuhnya tujuh perwira dan tentara serta terlukanya empat personel dalam pertempuran pada Ahad.
“Kami menyebabkan kematian dan cedera dalam serangan terhadap dua pengangkut pasukan, sebuah tank, dan pasukan Israel yang bersembunyi di sebuah sekolah dekat Rumah Sakit Al-Rantisi,” tulis pernyataan Brigade al-Qassam.
Brigade tersebut mengatakan bahwa pejuang mereka menargetkan sebuah rumah di daerah Juhr al-Dik, di mana terdapat sejumlah besar tentara IDF, dengan dua rudal anti-tank dan satu rudal anti-personil. Mereka kemudian mereka menyerbu rumah tersebut. rumah dan membunuh serta melukai mereka yang tersisa di dalamnya.
Perlawanan juga menegaskan bahwa mereka mengebom pangkalan militer Tselem Israel dengan serangan rudal, dan juga membom kerumunan kendaraan pendudukan di poros selatan Gaza dengan serangan rudal.
Militer Israel juga mengakui terbunuhnya dua tentara baru dan terlukanya empat orang lainnya, pada Ahad sore. Kedua tentara tersebut bertugas di Brigade elite Givati.
Dengan demikian, jumlah total korban tewas meningkat menjadi sekitar 68 orang sejak dimulainya serangan darat Israel ke Jalur Gaza pada tanggal 27 Oktober. Kelompok perlawanan Palestina menyatakan bahwa kerugian sebenarnya di pihak IDF jauh lebih besar dari itu.
Jumlah perwira dan tentara yang tewas – yang namanya diizinkan oleh tentara Israel untuk dipublikasikan – mencapai 385 orang sejak dimulainya Pertempuran Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober. Sementara itu, koresponden Aljazirah melaporkan bahwa tank-tank Israel mundur di beberapa wilayah Gaza dan utaranya akibat bentrokan sengit dengan Brigade Al-Qassam.
Pihak Israel sebelumnya juga mengklaim telah menewaskan ratusan pejuang di Gaza. Kendati demikian, jumlah tersebut tak bisa dikonfirmasi secara independen. Selain itu, pihak Israel diketahui kerap mengaburkan status korban sipil sebagai petempur.
Sementara Hamas mendukung pengumuman mereka dengan lansiran video-video penyerangan secara berkala. Pada Ahad, mereka melansir video yang menunjukkan para pejuangnya menargetkan tank dan kendaraan Israel di Kota Gaza. Gambar-gambar itu juga mencakup seragam militer sejumlah tentara Israel, kalung mereka, dan perlengkapan mereka.
Adegan tersebut mencakup beberapa pertempuran yang dilakukan oleh Brigade Al-Qassam di beberapa wilayah di Kota Gaza selama beberapa hari terakhir, dan menunjukkan para pejuang bergerak dari jalan ke jalan dan di antara bangunan yang hancur akibat pemboman Israel.
Rekaman tersebut menunjukkan para pejuang Al-Qassam menargetkan tank dan kendaraan Israel dari jarak yang sangat dekat dengan peluru Al-Yassin 105, serta dari jarak nol melalui apa yang disebut sebagai aksi gerilya.
