Sedikitnya 50 warga Palestina gugur syahid dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza, termasuk 35 orang yang syahid akibat pemboman rumah di Jalan Baghdad, kawasan Shujaiya, timur Kota Gaza. Mayoritas korban adalah perempuan, anak-anak, dan lansia.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Khalil Al-Daqran, menyebut serangan di Shujaiya dilakukan dengan roket-roket berdaya ledak tinggi. Ia menggambarkan luka-luka korban sebagai “parah dan bersifat bencana.”
Di Khan Younis, tiga warga Palestina juga dilaporkan syahid dalam serangan udara Israel di wilayah selatan Gaza. Sejumlah korban luka telah dievakuasi ke Rumah Sakit Nasser untuk mendapat perawatan.
Sementara itu, gerakan Hamas mengecam pembantaian brutal Israel di Shujaiya, menyebutnya sebagai kejahatan berdarah terhadap warga sipil tak bersenjata di depan mata dunia. Hamas mengkritik lemahnya reaksi dunia Arab dan Islam, dan menilai sikap sebatas kecaman tak lagi dapat diterima.
Hamas juga menyerukan negara-negara Arab dan Islam untuk menekan Israel dan sekutunya di Washington agar menghentikan agresi dan mencabut blokade atas Gaza. Mereka meminta negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel untuk memutuskannya dan menutup kedutaan sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina.
Di Rafah, jet tempur Israel menggempur kawasan Morag di timur laut kota. Pasukan pendudukan terus mengepung dan menghancurkan rumah-rumah di berbagai distrik kota Rafah. Sementara itu, warga Khan Younis menggelar pemakaman massal bagi para syuhada yang gugur dalam serangan udara. Prosesi diawali dengan salat jenazah di RS Nasser sebelum para korban dimakamkan.
Jurnalis Al Jazeera melaporkan, sebuah serangan udara Israel menyasar tenda pengungsi di barat Khan Younis, menewaskan seorang lansia dan seorang perempuan. Beberapa korban lainnya juga syahid akibat luka dalam serangan terpisah di kawasan barat kota.
Di sisi lain, militer Israel menyatakan operasi darat di Gaza terus berlanjut. Dalam pernyataan resmi, mereka mengklaim telah menyerang sekitar 45 target dalam 24 jam terakhir, termasuk fasilitas produksi senjata, lokasi peluncuran roket, gedung militer, dan gudang senjata.
Militer Israel juga melaporkan bahwa Divisi 143 memperluas operasi di kawasan Tel al-Sultan dan menemukan terowongan serta menghancurkan infrastruktur bawah tanah. Sementara itu, Divisi 36 masih beroperasi di Rafah dan Divisi 252 di Shujaiya.
Sejak memulai kembali agresinya pada 18 Maret lalu, Israel telah membunuh 1.449 warga Palestina dan melukai 3.647 lainnya, mayoritas anak-anak dan perempuan, menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Sumber: Al Jazeera