Spirit of Aqsa, Palestina- Teroris Israel kembali melakukan pembantaian pada Sabtu malam (6/1) hingga Ahad dini hari (7/1) di Jalur Gaza utara, Jalur Gaza tengah, dan Jalur Gaza selatan. Pembantaian tersebut mengakibatkan puluhan korban jiwa, luka-luka, dan holang.
Sementara, Kantor media pemerintah (Wafa) melaporkan, korban syahid dan hilang sejak 7 Oktober mendekati 30.000 jiwa.
Dalam pembantaian semalam, jumlah korban syahid akibat pengeboman sebuah rumah di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza mencapai 17 orang, termasuk 12 anak-anak.
Tayangan Aljazeera yang diambil dari momen-momen pertama setelah serangan Israel menunjukkan operasi pertahanan sipil dan tim penyelamat yang sedang mengevakuasi korban dan merawat yang terluka. Tayangan itu juga menunjukkan pemandangan kehancuran besar yang menimpa Kota Hamad, sebelah barat Khan Yunis.
Seorang koresponden Al Jazeera melaporkan, empat orang syahid dalam pengeboman Israel yang menargetkan sebuah gedung perumahan pengungsi di Rafah, selatan Jalur Gaza.
Sekitar 20 warga Palestina menjadi syahid dalam pengeboman Israel terhadap sebuah rumah keluarga Nasr di lingkungan Al-Manara, tenggara Kegubernuran Khan Yunis. Jenazah para syuhada tiba di Rumah Sakit Gaza Eropa.
Orang-orang berusaha untuk menguburkan para syuhada di pemakaman dekat rumah sakit, meskipun keganasan pengeboman Israel dan penembakan artileri terus berlanjut di daerah tersebut.
Jalur Gaza tengah dan utara
Di Jalur Gaza tengah, wartawan Aljazeera melaporkan, seorang wanita Palestina syahidah dan lainnya terluka dalam pengeboman teroris Israel yang menargetkan rumah di kawasan Al-Zawaida.
Tim penyelamat menemukan jasad seorang syahidah dan sejumlah orang terluka, sementara yang lain masih terjebak di bawah reruntuhan.
Kru penyelamat dan pertahanan sipil menghadapi kesulitan besar dalam menyelamatkan dan mengevakuasi korban, karena kurangnya kemampuan dan peralatan yang diperlukan.
Ada juga sejumlah orang yang syahid dan terluka akibat serangan Israel terhadap sebuah rumah di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.
Pengeboman Israel meluas hingga pusat Jalur Gaza, menargetkan kamp Nuseirat, Al-Maghazi, Al-Bureij, dan kota Al-Zawaida, menyebabkan korban jiwa dan melukai warga Palestina.
Pengeboman Israel juga kembali terjadi di Jalur Gaza utara, menargetkan lingkungan di Kota Gaza dan rumah-rumah di proyek Beit Lahia dan kamp Jabalia, yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.
Statistik Baru
Wafa mengumumkan, jumlah syuhada dan orang hilang meningkat menjadi 29.722 orang, termasuk 10.000 anak-anak, dan jumlah syuhada mencapai 7.000 orang.
Teroris Israel melakukan 1.903 pembantaian terhadap warga sipil di Jalur Gaza, “selama 92 hari perang genosida.” Jumlah orang yang terluka akibat agresi Israel mencapai 58.166 orang.
“Pengeboman pendudukan Israel menyebabkan 30 rumah sakit di Jalur Gaza tidak dapat beroperasi sama sekali, selain 53 pusat kesehatan,” demikian Wafa.