Spirit of Aqsa- Al Jazeera melaporkan, 37 warga Palestina syahid akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Senin (4/11/2024), 25 di antaranya terjadi di Jalur Gaza Utara.

Seorang jurnalis Al Jazeera melaporkan bahwa 15 warga Palestina syahid dan sejumlah orang lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap dua rumah di Beit Lahia, utara Gaza. Seorang anak juga dilaporkan syahid akibat tembakan pasukan Israel di utara Kota Gaza.

Beberapa orang terluka dalam serangan Israel terbaru yang menargetkan Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, utara Gaza. Menurut laporan Anadolu Agency, sejumlah korban jatuh akibat serangan yang menargetkan ruang perawatan anak di lantai tiga rumah sakit tersebut.

Rumah Sakit Terblokade

Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hossam Abu Safiya, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa beberapa bagian rumah sakit sedang mengalami serangan udara Israel yang terus-menerus, dan mereka tidak mengetahui tujuan pasukan penjajah dari serangan tersebut.

Abu Safiya menegaskan bahwa mereka masih terblokade dan mendesak perlunya perlindungan untuk sistem kesehatan di utara Gaza. Ia mengungkapkan bahwa rumah sakit telah memindahkan anak-anak ke lantai dasar sejak awal serangan, namun masih kekurangan perlengkapan medis.

Ia juga menambahkan bahwa tentara penjajah tidak menghubungi rumah sakit sebelum melancarkan serangan langsung, dan ia meminta intervensi internasional untuk melindungi tenaga medis dan pasien di rumah sakit.

Dalam konteks yang sama, Komite Internasional Palang Merah hari ini menyatakan bahwa Israel telah mencegah timnya pada hari Jumat lalu untuk mengirimkan pasokan medis dasar dan makanan kaleng kepada tim medis dan pasien yang masih berada di Rumah Sakit Indonesia dan Rumah Sakit Al-Awda di provinsi utara Gaza, yang telah mengalami genosida dan pembersihan etnis selama sebulan terakhir.

Komite tersebut mengungkapkan dalam sebuah pernyataan bahwa larangan ini terjadi dalam rangka proses evakuasi sekitar 21 pasien dari Rumah Sakit Indonesia dan Al-Awda di utara.

Pada 5 Oktober lalu, tentara Israel memulai serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kamp dan kota Jabalia serta wilayah luas di utara Gaza. Pada hari berikutnya, mereka mulai menyerbu daerah tersebut dengan dalih untuk mencegah Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengembalikan kekuatannya di wilayah tersebut.

Warga Palestina mengatakan bahwa Israel berusaha untuk menguasai wilayah tersebut dan mengubahnya menjadi zona penyangga setelah mengusir penduduknya melalui tindakan “genosida,” yang dilaksanakan melalui serangan udara yang berdarah dan pengepungan ketat yang mencegah masuknya makanan dan air ke ratusan ribu warga sipil Palestina.

Sumber: Al Jazeera, Anadolu Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here