Akademisi keamanan, Muhanad Seloom, memperingatkan bahwa kredibilitas Amerika Serikat kini “dipertaruhkan,” seiring tanda-tanda Israel mencoba menguji batas kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

“AS telah mengirim pejabat tinggi (Wakil Presiden JD Vance) ke Israel untuk memastikan gencatan senjata ini benar-benar bertahan,” ujar Seloom, dosen studi keamanan kritis di Doha Institute for Graduate Studies, kepada Al Jazeera.

“Mereka tahu bahwa Netanyahu kini telah mendapatkan seluruh tawanan yang masih hidup dan sebagian jenazah yang terbunuh, sehingga ada kekhawatiran ia akan mundur dari perjanjian ini.”

Kantor Media Pemerintah Gaza mencatat sedikitnya 80 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel sejak 10 Oktober. Seloom menambahkan, negara-negara lain seperti Qatar dan Turki juga menjadi pihak dalam kesepakatan ini dan berupaya keras agar gencatan senjata tetap berjalan.

“Turki adalah pemain besar di kawasan, anggota NATO, dan saya yakin pemerintah Turki sangat berkepentingan memastikan perjanjian ini dijalankan,” tambahnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here