Spirit of Aqsa- Puluhan warga Palestina gugur syahid dalam serangkaian pembantaian baru di Jalur Gaza pada Rabu (2/9/2024). Sebagian besar korban berasal dari Khan Yunis, Jalur Gaza selatan. Serangan darat mendadak yang dilakukan oleh tentara Israel berlangsung selama beberapa jam, menargetkan puluhan rumah secara intensif.

Al Jazeera melaporkan, jumlah korban syahid meningkat menjadi 89 orang akibat serangan udara Israel di Gaza sejak Rabu dini hari.

Sebanyak 53 jenazah ditemukan setelah pasukan Israel mundur dari tenggara Khan Younis pada Rabu pagi, menyusul operasi darat yang mencakup wilayah Qizan al-Najjar, Ma’an, al-Manara, dan al-Salam.

Selama berjam-jam, tentara Israel mencegah tim medis dan pertahanan sipil mengakses daerah tersebut.

Menurut kantor berita Anadolu, tentara Israel menghancurkan puluhan rumah, merusak infrastruktur, serta menghancurkan ratusan hektar lahan pertanian dan jaringan irigasi.

Anadolu juga melaporkan bahwa “keluarga al-Farra mengalami kerugian besar, dengan 13 anggota keluarga ditemukan tewas, termasuk Mustafa al-Farra yang ditemukan dalam kondisi memeluk jenazah anaknya, Yaman. Delapan anggota keluarga lainnya masih hilang di bawah reruntuhan.”

Serangan terhadap Tenda Pengungsi

Di wilayah tengah Gaza, tentara Israel menyerang sebuah tenda pengungsi yang berada di sekolah al-Sawarha, sebelah barat kamp pengungsian Nuseirat, menewaskan empat warga Palestina, termasuk seorang wanita, dan melukai beberapa lainnya, menurut laporan koresponden Al Jazeera.

Di bagian utara Gaza, puluhan warga Palestina tewas dan terluka saat fajar akibat serangan udara Israel di sekolah al-Masqat dan Pusat al-Amal untuk Anak Yatim, yang keduanya menjadi tempat penampungan pengungsi di Kota Gaza.

Hamas, dalam pernyataannya, mengecam serangan ini sebagai “kelanjutan dari kejahatan sistematis yang dilakukan oleh tentara pendudukan yang bertujuan membunuh sebanyak mungkin warga Palestina, sebagai bagian dari genosida yang terus berlangsung di Gaza selama hampir setahun.”

Hamas menegaskan bahwa “pembantaian yang dilakukan dengan dukungan dan keterlibatan pemerintah Amerika Serikat tidak akan melemahkan semangat dan keteguhan rakyat Palestina atau berhasil menundukkan perlawanan mereka.”

Hamas juga menyerukan “tindakan segera untuk melindungi warga sipil Palestina dan menghentikan mesin teror Israel serta menghentikan agresi brutalnya terhadap masyarakat di kawasan ini.”

Peringatan dari UNRWA

Di sisi lain, Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, memperingatkan bahwa kelaparan kembali melanda Gaza.

Dalam unggahan di platform X pada Rabu, Lazzarini menyebutkan bahwa satu juta warga Palestina di Gaza tidak menerima bantuan makanan pada Agustus lalu, dan jumlah tersebut meningkat menjadi lebih dari 1,4 juta pada September.

Ia juga mencatat bahwa perang telah menghancurkan sekitar 70% lahan pertanian di Gaza.

Sejak setahun lalu, Israel melancarkan perang yang menghancurkan Gaza—yang oleh para pakar internasional digambarkan sebagai genosida—yang telah menewaskan lebih dari 41 ribu warga Palestina, melukai 96 ribu lainnya, dan menghancurkan hampir 70% infrastruktur sipil di Gaza, termasuk rumah, sekolah, dan rumah sakit.

Sumber: Al Jazeera + Anadolu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here