Spirit of Aqsa | Al-Quds – Sebanyak 3.078 imigran ekstremis Israel merengsek masuk ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Januari 2022, menurut pusat jaringan Palestina untuk orang-orang Palestina di Al-Quds.
Al-Qastal mendokumentasikan bahwa 3.078 imigran Israel, termasuk mahasiswa Yahudi, karyawan, dan polisi masuk ke Masjid suci selama bulan Januari.
Para imigran membobol Masjid Al Aqsa setiap hari dan dalam dua sesi, pagi dan sore, kecuali pada hari Kamis dan Sabtu.
Mereka memasuki masjid melalui Gerbang Al-Mughrabi, memprovokasi jamaah Palestina dengan melakukan ritual Talmud dan keluar melalui Gerbang Al-Silsila.
Selama Januari, jaringan tersebut mendokumentasikan bahwa penjajah Israel mengeluarkan lima perintah pelarangan terhadap warga Palestina memasuki Masjid Al-Aqsa untuk jangka waktu antara lima hari dan sebulan.
Al-Qastal juga menunjukkan pasukan penjajah Israel melecehkan, menangkap, menyerang dan memukuli warga Palestina di halaman masjid Al-Aqsa selama minggu terakhir Januari karena menikmati hujan salju dan mengibarkan bendera Palestina.
Dilaporkan bahwa lebih dari 54 warga Palestina ditangkap dalam dua hari selama badai salju oleh pasukan penjajah Israel di kota Al-Quds yang diduduki karena alasan yang disebutkan di atas.
Penjajah Israel telah mengizinkan serangan imigran ke masjid sejak 2003, di bawah perlindungan militer Israel.
Sejak awal 2021, 34.562 imigran menyerbu Masjid Al Aqsa, membuat rekor baru seperti pada tahun 2020, 19.000 imigran masuk ke masjid dan 29.700 imigran pada 2019, menurut Al-Qastal, pusat jaringan Palestina.
Pasukan penjajah Israel selalu memfasilitasi dan melindungi para imigran sekaligus mencegah jamaah Palestina memasukinya, menyerang dan menahan mereka. (QNN)