Spirit of Aqsa, Palestina– Otoritas penjajah zionis Israel mengadakan rapat kabinet pada Ahad (21/5/2023) di terowongan di bawah Masjid Al-Aqsa.
Aksi provokatif ini merupakan upaya rezim Israel menunjukkan kedaulatan Zionis atas kota Al-Quds yang diduduki dan tempat-tempat sucinya. Terowongan yang dimaksud terletak di bawah Tembok Al-Buraq (Tembok Barat) dari Tempat Suci Al-Aqsa.
Menurut harian Israel Maariv, selama pertemuan, kabinet menyetujui anggaran besar senilai USD17 juta dan sejumlah proyek Yudaisasi (Yahudisasi) untuk Al-Quds.
Anggaran dan proyek itu ditujukan untuk mendorong lebih banyak terowongan yang akan digali di bawah Masjid Al-Aqsa yang, mau tidak mau, melemahkan struktur kuno.
“Berkali-kali, teman-teman saya dan saya terpaksa menolak tekanan internasional dari mereka yang akan memecah belah Al-Quds lagi,” ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada AFP.
Dia menambahkan, “Beberapa hari yang lalu, Abu Mazen (Presiden Palestina Mahmoud Abbas) mengatakan orang-orang Yahudi tidak memiliki hubungan dengan Yerusalem dan Al-Haram, oleh karena itu, saya mengatakan kepadanya bahwa kami mengadakan pertemuan hari ini di kedalaman Al-Quds dan Haram-nya.”
Faksi Palestina dan Otoritas Palestina mengutuk pemerintah Penjajah Israel karena mengadakan rapat kabinet di bawah Masjid Al-Aqsa untuk pertama kalinya sejak 2017.
“Ini adalah eskalasi perang agama yang berbahaya yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap kota suci Al-Quds,” tegas juru bicara Hamas Palestina Hazem Qasem.
Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk Urusan Al-Quds, Ahmed Ruwaidi, mengatakan pemerintah Israel berusaha memperkuat kedaulatannya di Al-Quds Timur dan menyajikan narasi palsu dengan mengorbankan realitas sejarah wilayah tersebut.
Dia menambahkan, “Pertemuan tersebut mempromosikan proyek-proyek yang ditujukan untuk pemindahan paksa penduduk asli Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah dan Silwan di Al-Quds.” (Admin/Sindo)