Kepala Staf Baru Militer Israel, Eyal Zamir, melakukan sejumlah perubahan dalam kepemimpinan militer hanya beberapa jam setelah resmi menjabat menggantikan Herzi Halevi yang mengundurkan diri.

Menurut laporan media Israel yang dikutip oleh Anadolu Agency, Zamir menunjuk Mayor Jenderal Yaniv Assur sebagai komandan wilayah selatan dan Itzik Cohen sebagai kepala Divisi Operasi, sekaligus menaikkannya ke pangkat mayor jenderal.

Dia juga mengumumkan perubahan struktural di tubuh militer Israel dan menyebut bahwa tahun 2025 akan menjadi “tahun perang,” dengan fokus utama pada Gaza dan Iran.

Zamir resmi menjabat pada Rabu malam dalam sebuah upacara di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, yang dihadiri oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Katz, dan pejabat lainnya, termasuk Halevi.

Setelah menjabat, ia langsung mengadakan pertemuan pertama dengan Forum Staf Umum, di mana ia mengumumkan arah kebijakan dan keputusan utamanya.

Menurut laporan Channel 14 Israel, Zamir menunjuk Mayor Jenderal (Cadangan) Sami Turgeman untuk memimpin tim investigasi atas peristiwa 7 Oktober 2023, guna menarik pelajaran dan melaporkan langsung kepadanya.

Ia juga membubarkan “Divisi Strategi dan Iran” yang dibentuk pada 2020, serta berencana menambah satu brigade tank, mempertimbangkan pembentukan brigade infanteri tambahan, dan menghidupkan kembali unit pengintai lapis baja yang sebelumnya dibubarkan.

Dalam pertemuan tersebut, Zamir menegaskan bahwa 2025 akan menjadi “tahun perang,” dengan fokus pada Gaza dan Iran, serta memperkuat pencapaian militer di berbagai wilayah lainnya.

Ia juga menyinggung tentang tawanan Israel di Gaza, dengan menyebut bahwa pemulangan mereka adalah “kewajiban moral,” dan akan menampilkan foto-foto mereka di kantor Kepala Staf hingga mereka kembali.

Sepanjang karier militernya, Zamir pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf, Komandan Wilayah Selatan, dan terakhir sebagai Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan. Ia dikenal dekat dengan Netanyahu dan Katz, serta memiliki hubungan kuat dengan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Penunjukan Zamir terjadi di tengah situasi krisis, di mana Israel menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan perang di Gaza, meskipun telah ada perjanjian gencatan senjata sejak 19 Januari lalu.

Gencatan senjata tahap pertama yang berlangsung selama 42 hari resmi berakhir pada Minggu tengah malam tanpa adanya kesepakatan Israel untuk melanjutkan ke tahap kedua atau mengakhiri perang.

Sumber: Anadolu Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here