Spirit of Aqsa, Palestina- Situasi politik dalam negeri “Israel” kian memanas. Terbaru, keluarga keluarga tentara yang ditahan Al-Qassam berdemonstrasi minta PM Benjamin Netanyahu ditangkap. Demonstrasi tersebut digelar di Tel Aviv pada Sabtu (14/10).
Selain itu, para demonstran juga meminta agar perang segera diakhiri, pembebasan tahanan, mencari titik temu untuk memperoleh kesepakatan, dan pemberhentian pemerintahan Netayahu.
Mereka menerikkan protes keras di depan Markas Besar Kementerian Tentara Zionis Israel. Pada akhirnya akan ada kesepakatan pertukaran tahanan. “Tunggu apa lagi, kenapa membuang-buang waktu? keluarga kami ditangkap di Gaza, memalukan Netanyahu, biarkan dia masuk penjara,” kata para demonstran, dikutip Palinfo.
Para pengunjuk rasa menggambarkan Netanyahu sebagai aib bagi Israel. mereka menuntut agar agar Netanyahu ditangkap dan dimintai pertanggungjawaban atas kegagalannya menghadapi pejuang Palestina di Gaza. Sementara, mereka mengunggah foto tentara tentara Israel yang mereka sebut sebagai tawanan Hamas di Gaza.
Para peserta demonstrasi meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintahan Netanyahu, koalisi penguasa Israel, dan keputusan yang dikeluarkan pemerintah Tel Aviv. Mereka juga ingin tahu tentang keamanan yang dijanjikan koalisi Netanyahu.
Dalam konteks terkait, pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, menuduh pemerintahan Benjamin Netanyahu melakukan “kegagalan yang tidak dapat dimaafkan,” sambil mengarahkan kritik tajam terhadap pemerintahan darurat dan kabinet perang.
Netanyahu baru-baru ini mengumumkan pembentukan pemerintahan darurat dan kabinet perang dengan partisipasi ketua partai “Kamp Nasional”, Benny Gantz. Mengomentari pengumuman tersebut, Lapid menekankan: “Tidak ada cara untuk membuat keputusan atau berperang dalam pemerintahan seperti itu.”
Lapid menolak untuk menganggap pemerintahan baru sebagai pemerintahan persatuan nasional, dan mengulangi persyaratannya untuk mengecualikan ketua partai “Zionisme Religius”, Bezalel Smotrich, dan ketua partai “Otzma Yehudit”, Itamar Ben Gvir, untuk bergabung dengan pemerintahan baru. pemerintah.