Spirit of Aqsa – Uni Eropa mengutuk Israel atas penghancuran tenda dan bangunan milik keluarga Palestina di desa Hamsa al-Foqa, di utara Lembah Jordan, yang menyebabkan 80 orang, termasuk 48 anak, kehilangan tempat tinggal.

Shadi Othman, juru bicara kantor Uni Eropa untuk Palestina, membenarkan bahwa sekelompok diplomat Eropa hari ini mengunjungi desa itu untuk memeriksanya setelah Israel menghancurkan tendanya.

Othman mencatat bahwa kunjungan tersebut merupakan pesan politik untuk pendudukan Israel, mengatakan bahwa harus ada tanggapan untuk menjaga keberadaan Palestina dan mencegah pemindahan paksa penduduk desa.

“Apa yang terjadi di desa adalah pemindahan paksa dan penggusuran penduduknya,” kata Othman.

Dia juga menunjukkan bahwa pendudukan Israel menyita materi yang merupakan bantuan kemanusiaan yang didanai oleh Uni Eropa kepada penduduk desa.

Juru bicara itu mengatakan Uni Eropa siap untuk mendukung mereka yang terkena dampak sambil menyerukan ‘Israel’ untuk menghentikan semua pembongkaran yang merupakan pelanggaran berat hukum humaniter internasional.

November lalu, penjajah Israel menghancurkan delapan belas tenda yang menampung 11 keluarga di desa itu, membuat total 74 orang mengungsi, lebih dari setengahnya adalah anak di bawah umur, menurut B’Tselem.

Hampir 800 warga Palestina, termasuk 404 anak di bawah umur, kehilangan rumah mereka pada tahun 2020.

Sepanjang 2019, 677 kehilangan rumah, naik dari 387 pada 2018 dan 521 pada 2017. (QNN)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here