Spirit of Aqsa, Palestina – Ketua Gerakan Perlawanan Islam Hamas di luar negeri, Maher Salah, menegaskan, semua warga Palestina sepakat tentang perlunya menghadapi dan melawan rencana penjajah Israel yang akan menganeksasi dan mencaplok Tepi Barat.
“Sikap gerakan Hamas jelas, menolak aneksasi. Hamas telah memulai program perlawanan yang dimulai dari lapangan di Tepi Barat dan berlanjut ke wilayah-wilayah eksistensi Palestina,” kata Maher.
Dia menegaskan, rencana aneksasi adalah kejahatan tambahan yang menambah daftar kejahatan penjajah Israel terhadap Palestina. Rencana ini merupakan kelanjutan dari agresi penjajah Israel terhadap rakyat Palestina. Rencana ini tidak akan mulus dengan mudah.
Salah menambahkan bahwa ketua gerakan Hamas, para pemimpinnya dan faksi-faksi Palestina telah menyerukan untuk mengerjakan proyek bersama. Karena seluruh proyek nasional terancam oleh bahaya yang tidak mudah. Dia menjelaskan bahwa gerakan Hamas mengerahkan kemampuannya dan bekerja di semua jalur untuk menghadapi rencana aneksasi ini.
Dia menyatakan bahwa rencana aneksasi ini merupakan pelanggaran besar pada Yordania dan perannya, terutama di al-Quds. Dia menunjuk pada kesepakatan besar dengan Yordania yang menolak ide pemukiman pengungsi Palestina di luar Palestina dan tanah air alternatif. Mereka berkepentingan untuk melawan rencana aneksasi ini.
Maher menegaskan bahwa Hamas memuji sikap Yordania yang menolak rencana penjajah Israel ini meskipun ada tekanan Amerika. Salah menyatakan dukungannya pada sikap Yordania yang menolak untuk menyerahkan tawanan Palestina yang telah dibebaskan dari penjajah israel, Ahlam Al-Tamimi, ke Amerika.
Dia menyatakan bahwa rakyat Palestina kami yang memberikan pengorbanan masih memiliki kemampuan untuk melawan. Dia menjelaskan bahwa penjajah Zionis memanfaatkan situasi saat ini untuk memuluskan proyek-proyeknya dan memanfaatkan kelemahan dan kesibukan wilayah tersebut.
“Sebagaimana kami telah menyingkirkan Israel dari Jalur Gaza, maka kami akan mengeluarkan mereka dari Tepi Barat. Kami pasti akan kembali ke negara kami. Ini adalah janji Allah. Harapan kami ada pada rakyat Palestina, bangsa Arab dan dunia Islam,” kata Maher menegaskan. (Admin/Palinfo)