Spirit of Aqsa, Palestina- Puluhan ribu warga Gaza yang sempat mengungsi ke Jalur Gaza Selatan memanfaatkan gencatan senjatan untuk kembali ke Jalur Gaza utara. Mereka berencana kembali berombongan ke Jalur Gaza utara pada Jumat Siang (24/11) pukul 13.00 waktu setempat.
Pergerakan tersebut membuat militer teroris Israel panik dan terpaksa menyebarkan selebaran di Jalur Gaza Selatan beberapa saat setelah gencatan senjata.
Tentara teroris Israel menyebarkan selebaran peringatan kepada warga Palestina di Jalur Gaza. Dalam selebaran itu, teroris Israel tidak meminta warga Gaza yang berada di Jalur Gaza Selatan untuk tidak ke Jalur Gaza utara.
Selebaran tersebut dijatuhkan pesawat teroris Israel di wilayah Jalur Gaza Selatan, termasuk Kota Rafah. Dalam selebaran itu tertulis:
“Bagi penduduk Jalur Gaza, perang belum berakhir. Jeda kemanusiaan bersifat sementara, dan wilayah utara Jalur Gaza adalah zona perang yang berbahaya dan dilarang untuk berkeliaran.”
Namun, peringatan tersebut tidak menyurutkan semangat warga Gaza untuk bergerak ke Jalur Gaza utara. Terjadi pergerakan aktif warga Gaza, terutama mereka yang sempat mengungsi ke Jalur Gaza utara.
Ribuan orang terlihat di jalan-jalan Rafah, Khan Yunis, Deir al-Balah, dan kamp-kamp di Kegubernuran Pusat. Warga Gaza mengungkapkan kebahagiaan mereka pada awal gencatan senjata.
Seorang warga perempuan berkata dalam perjalanan menuju rumahnya di sebelah timur Khan Yunis:
“Kami akan kembali ke rumah kami, memeriksanya, bersyukur kepada Allah dan berdoa kepada Allah agar agresi berhenti dan agar Allah melindungi rakyat kami dan pejuang kami,” kata seorang wanita Palestina yang sedang berjalan menuju Jalur Gaza utara, dikutip dari Palinfo, Jumat (24/11).
“Tidak peduli seberapa banyak mereka membunuh (warga Gaza) dan menghancurkan (Jalur Gaza), kami akan tetap teguh dan menang. Kami akan kembali ke rumah kami dan suatu hari kami akan kembali ke tanah dan kota yang diduduki (wilayah Palestina 48),” kata warga lain.
Meski sudah ada gencatan senjata, tank-tank Israel ditempatkan di Jalan Al-Nasr (Stasiun Bahloul) di Kota Gaza dan mencegah warga datang untuk memeriksa rumah mereka.
“Tank-tank pendudukan menembaki sepanjang Jalan Al-Nasr dan sekitar Rumah Sakit Al-Rantisi, menghalangi warga mencapai rumah mereka di wilayah barat laut Gaza,” demikian Palinfo.
Namun, warga Gaza menentang posisi pasukan teroris Israel dan bersikeras untuk kembali ke rumah mereka. Video-video menunjukkan warga kembali ke Beit hanoun. Pergerakan juga terjadi di Kamp Jabalia dan Kota Jabalia.
Diketahui, puluhan ribu warga Jalur Gaza utara terapaksa mengungsi ke Jalur Gaza Selatan karena dibantai terus-menerus tanpa henti oleh teroris Israel. Mereka berangkat ke tempat pengungsian minim perlengkapan.
Gencata senjata dinilai sebagai momen yang baik untuk mempersiapkan perlengkapan untuk mengantisipasi jika pembantaian berlanjut.