Spirit f Aqsa– Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan tentara Israel mengadakan pesta barbeku di dalam Masjid Rafah, yang terletak di selatan Jalur Gaza dekat perbatasan Mesir.

Dalam video tersebut, seorang tentara Israel mengucapkan terima kasih kepada kelompok bernama “Mikata” atau yang dikenal sebagai “Patroli Serangan Api”. Ia berkata, “Terima kasih dari lubuk hati kami… Kami mencintaimu.”

Saat tentara tersebut menggerakkan ponselnya, terlihat kerusakan dan vandalisme di dalam masjid, termasuk tulisan-tulisan yang menghina Islam dan Nabi Muhammad. Video tersebut cepat menyebar luas di kalangan pengguna media sosial di dunia Arab, memicu kemarahan dan ketegangan.

Berdasarkan keterangan Aljazeera Arabic, video tersebut direkam pada tanggal 4 Juni 2024. Video menunjukkan tentara Israel yang menerima kiriman makanan sebagai hadiah terima kasih dari kelompok “Patroli Serangan Api”, yang didirikan oleh seorang bernama Moshe Tordes bersama beberapa mantan tentara dan sukarelawan.

Kelompok ini rutin mengadakan pesta barbeku dan menyediakan makanan bagi tentara Israel yang ditempatkan di Kota Rafah, selatan Gaza.

Moshe memposting video tersebut di akun TikTok-nya dengan komentar, “Hanya Patroli Serangan Api yang bisa masuk ke Rafah dengan 600 gram daging sapi, ayam, dan kotak penuh makanan penutup dan cinta.”

Para pengguna media sosial mengutuk tindakan tentara Israel yang dianggap menodai tempat ibadah yang dianggap suci oleh semua agama. Mereka menyatakan dengan nada marah bahwa “Pasukan Israel tidak hanya puas dengan kejahatan yang dilakukan terhadap warga Gaza selama 9 bulan terakhir dan penghancuran sebagian besar masjid di kota itu, tetapi juga mengubah masjid menjadi restoran sebagai provokasi jelas terhadap umat Islam.”

Beberapa pengamat menyebut tindakan ini sebagai bukti “kebangkrutan total” dari tentara Israel, “karena mereka tahu bahwa para pejuang perlawanan biasanya memasang jebakan di rumah-rumah yang diharapkan menjadi tempat persembunyian tentara Israel, sehingga mereka memilih bersembunyi di masjid untuk perlindungan pribadi. Jika perlawanan menyerang mereka, mereka akan mengklaim bahwa perlawanan menghancurkan masjid.”

Pengguna media sosial lainnya mengatakan bahwa tentara Israel “tidak pernah berhenti memprovokasi perasaan umat Islam”.

Mereka menambahkan bahwa tindakan “barbar ini untuk menodai sisa-sisa tempat suci Islam terjadi di tengah ketidakmampuan internasional untuk menghentikan kelompok yang didukung oleh Amerika dan Barat ini dari melakukan lebih banyak pelanggaran terhadap semua norma dan hukum yang berlaku!”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here