Yahya Subaih, jurnalis muda asal Gaza, baru saja mengabadikan momen penuh haru—memeluk putri kecilnya untuk pertama kalinya. Ia menyambutnya ke dunia dengan doa penuh harap: “Telah terang dunia kita dengan hadirnya sang putri kecil. Alhamdulillah atas karunia ini. Semoga ia menjadi anak salehah yang menyejukkan pandangan.” Itu adalah unggahan terakhirnya di Instagram.

Beberapa jam setelah foto itu dipublikasikan, Yahya gugur. Ia syahid dalam sebuah serangan udara brutal yang dilancarkan pasukan pendudukan Israel ke jantung Kota Gaza.

Serangan itu menewaskan sedikitnya 10 warga sipil dan melukai puluhan lainnya—semua di area padat penduduk yang dipenuhi toko dan pedagang kaki lima, tempat warga biasa mencari kebutuhan hidup harian.

Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan jasad Yahya—masih mengenakan pakaian yang sama seperti dalam foto bahagianya dengan sang bayi. Jalan al-Wihda, tempat kejadian, berubah jadi lautan darah. Warga berlari di antara puing dan asap, mengangkut korban dengan tangan kosong.

Ini bukan serangan pertama terhadap jurnalis. Sejak dimulainya genosida di Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel secara sistematis memburu suara-suara kebenaran. Yahya adalah satu dari 214 jurnalis yang telah syahid sejak hari itu, menurut data Kantor Media Pemerintah Gaza.

Namun kekejian ini tak berhenti pada pembantaian fisik. Israel juga menerapkan kebijakan pengepungan kelaparan—menggunakan bantuan sebagai senjata.

Sejak 2 Maret lalu, seluruh perlintasan ke Gaza ditutup, melumpuhkan masuknya makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan lainnya. Laporan dari lembaga HAM dan badan internasional menyebut situasi kemanusiaan di Gaza sebagai yang “paling genting dalam sejarah modern.”

Di bawah dukungan penuh Amerika Serikat, Israel terus melanjutkan kejahatan genosidanya di Gaza. Lebih dari 171.000 warga Palestina gugur atau terluka, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 11.000 lainnya dinyatakan hilang, sebagian besar diyakini masih tertimbun di bawah reruntuhan.

Sumber: Al Jazeera, Anadolu Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here