Spirit of Aqsa, Palestina– Tentara zionis Israel tewas berguguran di wilayah perbatasan Jalur Gaza dalam 48 jam terakhir. Hal tersebut diakui Kementerian Pertahanan Israel, yang juga diyakini tidak mengungkap data sebenarnya.
Menteri Pertahanan Israel, Walikota Jenderal (Rav Aluf) Yoav Gallant, mengakui jika kematian para tentara adalah harga mahal yang harus dibayar dalam agresi militer ke Gaza. Di sisi lain, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi hingga saat ini 18 orang prajuritnya telah tewas.
Sementara, 17 lainnya mengalami luka berat dan berada dalam kondisi kritis. Meski demikian, Gallant menegaskan jika agresi militer Israel akan terus berlanjut.
Mantan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel memastikan jika korban terbunuh adalah hal yang tak bisa dihindari, demi misi memukul pasukan Hamas Palestina. “(Israel) berkomitmen untuk terus melanjutkan operasi,” ucap Gallant.
“Korban jiwa adalah bagian yang tidak dapat dihindari dalam konflik apa pun,” katanya dikutip dari Al Bawaba .
Sementara itu, Juru Bicara Hamas, Abu Ubaida, menuding jika pemerintah dan militer Israel menutupi data sebenarnya.
Menurut Ubaida, jumlah tentara Israel yang terbunuh jauh lebih tinggi dari apa yang diungkapkan oleh pemerintah dan militer Israel. Ubaida berjanji untuk memberikan bukti sebenarnya jumlah korban militer Israel dalam invasi darat yang sudah digelar sejak awal pekan kemarin.
Brigade Al-Qassam melakukan serangan besar-besaran malam ini di poros barat laut Kota Gaza, di mana mereka menghancurkan 6 tank dan dua pengangkut personel.
“Pendudukan berbohong tentang jumlah kematian di Gaza, dan menyatakan kepada Zionis bahwa pemerintah mereka berbohong kepada mereka dan jumlah korban tewas jauh lebih tinggi daripada yang diumumkan,” kata Abu Ubaida.
“Rasa sakit kami atas kehilangan dan syahidnya ribuan rakyat kami akan meningkatkan keberanian kami untuk membuat musuh membayar harga yang mahal,” kata Abu Ubaida.
Dia menekankan, pengangkut personel “Tiger”, yang dipromosikan oleh tentara penjajah Isarel sebagai kendaraan berbenteng paling kuat di dunia, jatuh dalam uji coba pertama di depan rudal kami di Gaza. “Gaza akan menjadi kutukan bagi entitas Zionis,” ujarnya.