Spirit of Aqsa, Palestina – Tujuh warga Palestina terluka akibat tembakan tentara Israel di kota Tulkarem, Tepi Barat, pada Senin (11/1).

“Tentara Israel menembaki pekerja Palestina yang mencoba menyelinap melalui penghalang yang didirikan oleh Israel di selatan Tulkarem,” ungkap sumber Palestina itu.

Tidak ada komentar dari otoritas Israel atas laporan penembakan tersebut.

Israel telah melarang penyeberangan para pekerja Palestina sebagai bagian dari langkah menghentikan penyebaran virus corona.

Pada 2002, di bawah Perdana Menteri (PM) Ariel Sharon, Israel membangun penghalang di tanah Palestina yang diduduki dengan tujuan nyata mencegah serangan Palestina di dalam wilayah Israel.

Warga Palestina menyebut tembok pemisah itu sebagai “tembok apartheid”. Saat ini warga Palestina hidup dalam dua aturan berbeda yang diterapkan oleh rezim Israel. Diskriminasi dan kekerasan yang dilakukan pada warga Palestina oleh tentara Israel terjadi hampir setiap hari.

Pengusiran paksa, penghancuran properti, penahanan tanpa dakwaan, dan berbagai kekerasan lainnya dialami warga Palestina dalam berbagai bentuk. Selain kekerasan yang dilakukan tentara Israel, warga permukiman Israel juga meningkatkan serangan pada warga Palestina.

Ribuan pohon zaitun milik warga Palestina telah dipotong, dibakar, atau dirusak oleh warga pemukiman Israel. Berbagai ketidakadilan yang dialami warga Palestina itu sebagian besar tak diproses di pengadilan karena pihak berwenang lebih berpihak pada warga Israel. (Sindo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here