Spirit of Aqsa, Palestina- Perlakuan tentara teroris Israel terhadap warga Palestina yang ditahan menuai kecaman. Ini setelah foto dan video yang beredar, menunjukkan ratusan warga Palestina yang ditahan Israel, mendapat perlakuan tak pantas.
Mereka telah dilucuti hingga ke celana dalam, ditutup matanya dan dipaksa berlutut di sebuah jalan di Gaza utara, menurut gambar dan video yang beredar luas di media sosial dan telah dikonfirmasi oleh tentara Israel.
Kepala para pria itu tertunduk saat mereka dijaga oleh tentara Israel dalam video tak bertanggal yang pertama kali muncul pada Kamis (7/12). Hal itu pun langsung menuai kecaman.
Alan Fisher dari Aljazirah, yang melaporkan dari Al-Quds Timur yang diduduki Israel, para pria yang ditelanjangi dibawa ke lokasi-lokasi yang tidak diketahui. Banyak dari para tahanan yang dikenali oleh anggota masyarakat dan keluarga.
“Ada yang mengatakan bahwa salah satunya adalah seorang mahasiswa, yang lain mengelola toko lokal dan yang lain tidak memiliki hubungan dengan ‘terorisme’ karena ia tinggal di sebuah blok apartemen.
“Sejumlah orang mengidentifikasi seorang jurnalis lokal terkenal di antara mereka yang ditangkap,” menurut Fisher, yang menambahkan bahwa seorang pria bersama dua anaknya dan ketiganya ditangkap.
Shawan Jabarin, direktur organisasi hak asasi manusia Al-Haq, mengatakan bahwa ia “terkejut” melihat gambar-gambar yang mengingatkannya pada perlakuan terhadap para tahanan dan tawanan perang selama Perang Dunia II.
“Ini tidak manusiawi, ini merupakan penyiksaan dan lebih dari itu, ini merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan,” katanya kepada Aljazirah.
Imran Khan dari Aljazirah, yang melaporkan dari Tel Aviv, mengatakan bahwa beberapa orang Palestina yang ditahan dalam insiden tersebut telah dibebaskan. Menurut anggota keluarga, salah satu tahanan yang dibebaskan adalah seorang penjaga toko yang tidak memiliki hubungan dengan Hamas.
Khan mengatakan bahwa militer tidak menyesal telah berbuat demikian dan terus berlindung dibalik klaim sepihak bahwa mereka adalah Hamas. “Ini hanyalah sebuah taktik yang akan mereka gunakan. Mereka tidak peduli dengan kecaman dari komunitas internasional atau kelompok-kelompok hak asasi manusia,” tambahnya.
Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, mengatakan sebelumnya, “Selama pertempuran ini, mereka yang tinggal di daerah tersebut, keluar dari terowongan dan beberapa keluar dari rumah-rumah, kami menyelidiki dan memeriksa siapa yang terkait dengan Hamas dan siapa yang tidak, kami menahan dan menginterogasi semuanya.”
Dia tidak berbicara langsung mengenai gambar-gambar tersebut, namun mengatakan bahwa ratusan tersangka telah diinterogasi sejauh ini dan banyak yang telah menyerahkan diri dalam 24 jam terakhir.