Spirit of Aqsa, Palestina– Para tentara cadangan Israel meluapkan emosi sambil menangis-nangis di Knesset setelah mereka terlibat dalam perang di Jalur Gaza. Seorang tentara Israel, Lior Moshayev, menangis di depan Komite Keuangan Israel di Knesset, yang dihadiri oleh tentara cadangan Israel.
Lior Moshayev adalah tentara yang bertugas di Brigade Golani, pasukan elit Israel yang baru-baru ini ditarik dari Jalur Gaza setelah menderita kerugian besar.
“Kami berjuang atas nama Anda di Gaza. Semua bisnis kami telah runtuh. Saya tidak punya uang untuk membeli susu untuk putri saya. Kulkas saya kosong!” kata Lior Moshayev, menggambarkan keluarganya yang mengalami krisis pangan, dikutip dari Sky News, Jumat (28/12).
Dalam pidatonya di Knesset, Lior Moshayev bercerita, dia dan saudaranya direkrut oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Dia berada di Brigade Golani di Jalur Gaza dan saudaranya berada di Israel utara, yang melawan peluru dan rudal Hizbullah di Lebanon.
Lior Moshayev mengatakan ia mungkin akan dikirim ke Gaza lagi. “Saya bertempur di Shujaiya beberapa hari yang lalu dan sepertinya saya akan (dikirim) ke sana lagi,” katanya.
Ketika ia menceritakan keruntuhan bisnisnya, ia menggambarkan situasinya sebagai sebuah bencana. “Ketika saya pergi keluar, saya tidak tahu bagaimana membiayai hari saya. Saya takut membayar susu untuk putri saya dengan kartu kredit dan kulkas kami kosong,” tambahnya.
Tentara Israel: Kami Tak Terima Satu Shekel Pun
Lior Moshayev mengatakan dia tidak menerima satu Shekel (mata uang Isral) pun, padahal dia mempertaruhkan nyawanya dengan tembakan peluru yang melewati kepalanya. Perwakilan otoritas pajak Israel kemudian bertanya padanya, mengapa ia tidak mengajukan klaim kompensasi.
“Saya tidak diizinkan membawa ponsel ke Gaza,” kata Lior Moshayev, dikutip dari The Times of Israel.
The Times of Israel mengatakan pejabat Israel mengakui meski banyak tentara cadangan yang menerima bantuan pemerintah, masih banyak di antara mereka yang mengalami krisis keuangan yang parah.
Keluarga dari para tentara cadangan mulai mengorganisir program bantuan dari masyarakat untuk mencegah runtuhnya perekonomian mereka.