Spirit of Aqsa, Palestina- Kerusuhan melanda ‘Ibu Kota Israel’, Tel Aviv dengan pemukim menuntut langkah-langkah tegas terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena dianggap gagal melindungi warga dan menimbulkan bencana kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina.
Mengutip Aljazeera, Selasa (27/2/2024), pemukim Israel di Tel Aviv menekankan perlunya pemilihan umum yang lebih cepat untuk menggantikan pemerintahan Netanyahu dan mengecam keputusan pemerintah terkait Gaza.
Menurut laporan Jerusalem Post, ribuan pemukim Israel berkumpul di luar Kementerian Pertahanan pada Sabtu (24 Februari) untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka. Protes ini juga menyoroti permintaan pembebasan tawanan Israel di Gaza serta tuntutan agar Netanyahu mengundurkan diri dan pemilihan umum lebih awal diadakan.
Kerumunan tersebut berujung pada bentrokan dengan kepolisian, dan 19 pengunjuk rasa dilaporkan ditangkap oleh polisi Tel Aviv. Protes ini mencerminkan ketidakpuasan yang semakin meningkat terhadap kebijakan keamanan Netanyahu dan menekankan keinginan akan perubahan politik di Israel.
Israel bertingkah semakin semena-mena dengan membeberkan tiga rencana baru mereka terkait agresi brutalnya di Jalur Gaza Palestina yang telah berlangsung selama hampir lima bulan.
Melalui pernyataan pada Senin (26/2), Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merilis tiga rencana yang telah diajukan militer dalam rapat Kabinet Perang. Militer Israel menyampaikan ke Kabinet Perang sebuah rencana untuk mengevakuasi penduduk dari wilayah pertempuran di Jalur Gaza,” demikian rilis itu.