Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kembali mengancam akan “menyelesaikan perang di semua front”, meskipun ada kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang terus dilanggar Israel hampir setiap hari.

Berbicara dalam sebuah acara di Al-Quds pada Selasa malam untuk memperingati kematian seorang perwira militer Israel di Gaza, Netanyahu mengatakan bahwa pemerintahnya “bertekad melanjutkan perang di seluruh lini, termasuk melucuti Hamas dan meniadakan senjata di Gaza agar wilayah itu tidak kembali menjadi ancaman,” ujarnya.

Netanyahu menambahkan, dalam dua tahun terakhir Israel telah “memperkuat kehadirannya di wilayah ini.” Ia mengklaim bahwa Israel telah “memukul poros Iran” dan masih siap melakukan tindakan lebih jauh.

Pada 13 Juni lalu, Israel dengan dukungan Amerika Serikat meluncurkan serangan terhadap Iran selama 12 hari. Teheran membalas, sebelum kemudian Washington mengumumkan gencatan senjata.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan agresi berskala besar yang oleh banyak pihak disebut sebagai genosida di Gaza, disertai eskalasi militer di Lebanon serta serangan berkala ke Yaman dan Suriah.

Netanyahu juga menghadapi tudingan bahwa ia sengaja memperpanjang perang untuk menguntungkan posisinya secara politik, sekaligus mengalihkan perhatian dari kasus dan dugaan korupsi yang membelitnya selama bertahun-tahun.

Dengan dukungan penuh Washington, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 69 ribu warga Palestina dan melukai 170 ribu lainnya, mayoritas perempuan dan anak-anak. Kerusakan di Jalur Gaza mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan PBB memperkirakan biaya rekonstruksi sekitar 70 miliar dolar AS.

Meski gencatan senjata antara Hamas dan Israel mulai berlaku pada 10 Oktober lalu, pelanggaran terus terjadi. Israel tetap membunuh dan melukai ratusan warga Palestina dalam serangan harian, serta membatasi masuknya bantuan makanan dan obat-obatan ke Gaza hingga jauh di bawah kebutuhan minimum.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here