Spirit of Aqsa, Gaza – Rakyat Palestina tidak tinggal diam dan terus berjuang akibat diperlakukan semena-mena oleh Penjajah Israel. Perampasan tanah, pengusiran, serangan Israel, dan diskriminasi oleh Israel dibalas dengan serangan roket Palestina.

Kini, pembantaian Penjajah Israel di Gaza menjadi gejolak sejak Perang Gaza pada 2014. Roket-roket Gaza menjadi monster menakutkan bagi Israel saat ini meski Israel memiliki sistem senjata anti-rudal yang dikenal sebagai Iron Dome (Kubah Besi).

Pada Sabtu lalu, seorang pria Israel tewas setelah rentetan tembakan roket yang menargetkan Tel Aviv dan Israel tengah. Roket-roket Palestina ini menghancurkan dua hari ketenangan di wilayah tersebut. Bangunan dan infrastruktur telah rusak di beberapa kota di Israel tengah. Rumah-rumah warga Israel ikut hancur akibat serangan roket ini. Demikian laporan Haaretz dan Reuters, Minggu.

Haaretz melaporkan Israel melakukan ratusan serangan udara dan beberapa serangan darat di Gaza, tetapi pasukan militer Israel tidak memasuki Gaza sebagai bagian dari invasi darat. Sementara, pejuang Palestina di Jalur Gaza telah menembakkan sekitar 3.000 roket ke Israel tengah dan selatan sejak Senin pekan lalu.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam jumpa pers bahwa pertempuran “berlanjut dengan kekuatan penuh,” menambahkan “itu akan memakan waktu.”

Perdana Menteri menambahkan Israel mendapat dukungan dari komunitas internasional, dan sekali lagi berterima kasih kepada Presiden AS Joe Biden karena mendukung Israel.

Mesir pun tidak tinggal diam dalam krisis ini. Mesir telah membuka perbatasan Rafah sehari lebih awal dari yang direncanakan untuk memungkinkan masuknya pelajar dari Gaza, orang-orang yang membutuhkan perawatan medis dan kasus kemanusiaan lainnya.

Sumber keamanan mengatakan tiga bus yang membawa 263 orang telah melintasi perbatasan, yang telah ditutup untuk liburan Idul Fitri dan akan dibuka kembali pada hari Senin.

Bahkan sebelum pembukaan kembali pada Minggu, Mesir telah menjemput orang-orang yang terluka akibat pemboman Israel.

Mesir sejauh ini telah mengirim 16 ambulans untuk menjemput korban, yang sebagian besar menderita luka serius yang memerlukan prosedur pembedahan segera, kata sumber medis. (Merdeka)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here