Seorang ayah Palestina, istrinya, dan dua putri kecil mereka syahid dalam serangan udara Israel yang menghantam sebuah tenda pengungsi di Khan Younis, selatan Jalur Gaza. Serangan itu dilakukan oleh pesawat nirawak (drone) milik Israel, menurut laporan langsung dari koresponden Al Jazeera.

Kejahatan ini hanyalah satu dari rangkaian serangan brutal yang dilancarkan penjajah Israel pada malam hari, menyasar kota Khan Younis dan kamp pengungsi Jabalia.

Serangan tersebut kembali menambah daftar panjang syuhada dan korban luka di Gaza.

Menurut laporan Al Jazeera, tentara Israel juga menggempur wilayah Al-Fukhari di tenggara Khan Younis, menyebabkan sejumlah warga terluka. Tak berhenti di situ, penjajah juga menggempur kamp Jabalia di Gaza utara dengan empat kali serangan udara berturut-turut.

Di kota Abasan al-Kabira, timur Khan Younis, tiga warga Palestina mengalami luka-luka setelah rumah mereka dihantam drone Israel.

Total, 40 warga Palestina gugur sejak fajar Selasa akibat rentetan serangan di berbagai wilayah Gaza. Di antara para syuhada, 16 di antaranya meninggal dunia dalam serangan ke Rumah Sakit Eropa dan wilayah sekitarnya di Khan Younis—tempat yang seharusnya menjadi benteng perlindungan terakhir warga sipil.

Data terbaru dari Kantor Media Pemerintah di Gaza, yang dirilis 8 Mei lalu, mencatat bahwa 38 rumah sakit, 81 pusat layanan kesehatan, dan 164 institusi medis telah dihancurkan, dibakar, atau dipaksa keluar dari layanan akibat agresi Israel selama perang pemusnahan ini.

Dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, Israel sejak 7 Oktober 2023 terus melancarkan kejahatan genosida di Gaza—meninggalkan lebih dari 172.000 korban tewas dan luka-luka, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, lebih dari 11.000 warga Palestina masih dinyatakan hilang, banyak di antaranya diyakini terkubur di bawah reruntuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here