Spirit of Aqsa, Palestina – Momen Idul Adha seharusnya menjadi momen bahagia bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia, tak terkecuali warga Palestina. Namun rupanya momen gembira itu dirusak oleh penjajah Israel.

Tepat seharu setelah perayaan Idul Adha, Sabtu (1/8), sekelompok imigran ilegal Yahudi dikawal ketat pasukan penjajah Israel menyerang keluarga aktivis Palestina, Imam Abu Shamsiya, di Tel Rumeida, di kota Hebron, Tepi Barat.

Melansir Palinfo, sekelompok imigran Yahudi menyerang rumah keluarga aktivis antipermukiman Yahudi, Imad Abu Shamsiya. Mereka menangkap menangkap istri Imad Abu Shamsiya, anak perempuannya (Arwa) dan putranya (Awni).

Keluarga Abu Shamsiya tinggal di dekat permukiman Yahudi yang disebut “Ramat Yishai”, yang didirikan secara paksa di tanah warga Palestina dekat pos perlintasan militer yang disebut “Gilbert”.

Perlu dicatat bahwa para pemukim pendatang Yahudi beberapa kali menyerang rumah dan keluarga Abu Shamsiya sebagai upaya intensif dan serius untuk memaksa mereka meninggalkan rumahnya demi kepentingan para pemukim Yahudi.

Aktivis Imad Abu Shamsiya dan istrinya, Fayza, merupakan aktivis wanita Palestina, terus-menerus mengalami serangan dari tentara penjajah Israel dan pemukim Yahudi, terutama setelah mendokumentasikan pembunuhan Abdel Fattah Al-Sharif.

Disebutkan bahwa para peziarah ke Kota Tua Hebron dan penduduknya mengalami tekanan dari penjajah Israel dengan mendirikan pos-pos perlintasan militer di pintu masuk kota untuk menggeledah dan memeriksa identitas mereka.

Menurut Perjanjian Oslo, sebagian wilayah Hebron, termasuk Kota Tua, kawasan Tel Rumeida dan Salayimeh, dan yang lain berada di bawah kendali penjajah Israel.

Hal ini memungkinkan bagi penjajah Israel untuk memberlakukan pembatasan yang ketat dan tegas pada pergerakan warga Palestina. Mereka mendirikan 21 pos pemeriksaan militer permanen untuk melakukan penggeledahan dan pemeriksaan warga Palestina ketika mereka melewati pos-pos tersebut dengan cara yang mempermalukan.

Di kota Hebron ada lebih dari 50 koloni permukiman Yahudi yang menampung sekitar tiga puluh ribu pemukim Yahudi, yang berupaya memperkuat cengkeraman mereka secara menyeluruh terhadap kota tersebut untuk mewujudkan proyek keagamaan Zionis di tanah Palestina. (Admin)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here