Gaza — Serangan brutal Israel terus mengguncang Jalur Gaza sejak Senin dini hari (19/5). Wilayah tengah dan selatan Gaza menjadi sasaran utama. Rumah dihancurkan, tenda-tenda pengungsi dibom, dan angka syahid terus melonjak.
Menurut Kepala Rumah Sakit Lapangan Kementerian Kesehatan Gaza, Dr. Marwan Al-Hams, sebanyak 500 warga Palestina gugur dalam tiga hari terakhir—setara satu syahid setiap 15 menit.
Tak Ada Tempat Aman: Rumah, Tenda, dan Keluarga Hancur Seketika
Serangan udara Israel pada sebuah rumah di barat laut Khan Younis menewaskan lima warga dan melukai beberapa lainnya. Sementara itu, di kota Abasan al-Kabira, sebelah timur Khan Younis, satu orang syahid dan sembilan lainnya luka-luka akibat pemboman udara.
Tenda pengungsian di Bani Suheila juga menjadi sasaran. Serangan itu menewaskan satu pengungsi dan mencederai empat lainnya.
Di wilayah tengah, tiga warga gugur akibat serangan drone Israel yang menyasar tenda pengungsi di kamp Nuseirat. Di Deir al-Balah, serangan udara menghantam rumah warga dan menewaskan tiga anggota satu keluarga.
Tak berhenti di situ, di daerah Yarmouk, Gaza tengah, dua warga gugur dan dua lainnya luka-luka setelah tenda pengungsi diserang drone.
Total, sejak Ahad dini hari hingga saat ini, tercatat 162 warga Palestina gugur dan puluhan lainnya terluka.
Rumah Sakit Indonesia Dikepung, Pasien Terjebak
Pasukan Israel juga menembaki Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza utara. Buldozer militer dilaporkan merobohkan pagar utara rumah sakit. Gambar yang dibagikan aktivis memperlihatkan kendaraan militer ditempatkan tepat di depan gerbang utama.
Menurut sumber medis yang diwawancarai Al Jazeera, terdapat 55 pasien yang masih berada di dalam rumah sakit, termasuk dokter, perawat, dan warga yang terluka. Mereka tak bisa berpindah tempat karena intensitas dan kekacauan serangan.
Sebelumnya, delapan warga Palestina gugur dan sejumlah lainnya terluka ketika mereka sedang menggali sumur air di kawasan Saftawi, Gaza utara.
Tenda Pengungsi di Selatan Kembali Dibom
Di selatan Gaza, jet-jet tempur Israel kembali membombardir tenda-tenda pengungsi di kawasan Al-Mawasi, barat Khan Younis, serta beberapa desa di sekitarnya. Korban kembali berjatuhan.
Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza mengungkapkan bahwa ratusan keluarga telah “terhapus dari catatan sipil” karena serangan udara Israel. Lebih dari 200 orang dilaporkan masih tertimbun reruntuhan, dan regu penyelamat tidak mampu menjangkau lokasi karena gempuran yang terus menerus.
Lebih dari 53 Ribu Syahid, 121 Ribu Terluka
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, jumlah korban telah mencapai 53.339 syahid dan 121.034 korban luka.
Agresi besar-besaran kembali dilancarkan sejak 18 Maret 2024, ketika Israel membatalkan kesepakatan gencatan senjata. Dalam kurun waktu itu saja, sekitar 3.200 warga Palestina gugur dan hampir 9.000 lainnya terluka.
Puluhan ribu warga terusir dari kampung halaman mereka, menyisakan kehancuran dan trauma mendalam.