Brigade Saraya al-Quds – Batalyon Ramallah berhasil menargetkan patroli militer Israel di pos pemeriksaan Satha Marhaba, kota Al-Bireh, sebagai respons atas syahidnya dua pemuda Palestina di kota Tamun.
Dalam pernyataannya, brigade menegaskan bahwa salah satu unit tempurnya melepaskan rentetan peluru ke arah kendaraan militer Israel, menimbulkan korban di pihak tentara.
Brigade al-Quds juga mengumumkan gugurnya dua pejuang dari unit Tamun – Batalyon Tubas – yang terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di kota tersebut, wilayah utara Tepi Barat.
Sumber Palestina melaporkan, dua pejuang yang diburu, Alaa dan Muhammad Suleiman, syahid setelah berjam-jam melawan pasukan Israel yang mengepung rumah mereka di Tamun. Tentara menyerang rumah itu enam kali dengan peluru kendali anti-tank “Energa,” dibantu drone, dan kemudian menjadikannya zona militer tertutup. Pasukan Israel lantas mundur dengan membawa jenazah kedua syuhada.
Dalam keterangannya, tentara Israel mengklaim berhasil “menggagalkan sel bersenjata” yang disebut-sebut hendak melancarkan operasi.
Sementara itu, sumber Al Jazeera melaporkan bahwa sejak malam hingga pagi hari, pasukan Israel melakukan penangkapan besar-besaran di Tepi Barat, menahan 20 warga Palestina, termasuk seorang jurnalis dan seorang anak. Penggerebekan itu meluas ke sejumlah kota, mulai Ramallah, Hebron, Tulkarm, Qalqilya, hingga Salfit.
Menurut data resmi Palestina, bersamaan dengan perang genosida di Gaza, Tepi Barat pun menghadapi gelombang kekerasan yang menewaskan lebih dari 1.044 warga, melukai 10 ribu orang, dan menjerat lebih dari 19 ribu dalam penahanan.
Sumber: Al Jazeera