Muhammad Samir, seorang warga Palestina, berusaha mengingat detil momen pertama serangan yang menimpa rumah keluarganya di Gaza. Saat itu seluruh anggota keluarga sedang tidur ketika roket tiba-tiba menghantam rumah mereka tanpa peringatan, dan keluarga itu mendapati diri mereka terkubur di bawah reruntuhan. Di tengah teriakan anak-anak dan permohonan bantuan dari yang terluka, Samir menyadari bahwa ia satu-satunya yang selamat dari keluarga tersebut.

Kejadian tragis seperti ini terjadi setiap hari di Gaza. Kantor Media Pemerintah Gaza mengungkap bahwa 2.700 keluarga Palestina telah musnah total, dengan catatan sipil mereka hilang akibat agresi Israel yang terus berlangsung, yang digambarkan sebagai “genosida sistematis yang menargetkan eksistensi manusia di sektor ini.”

Ribuan keluarga kini tidak memiliki tempat tinggal dan tidak mengetahui kemana harus pergi di tengah kehancuran yang menyeluruh, sementara sebagian besar mereka kehilangan akses ke transportasi dan uang untuk mencari keamanan sementara di selatan.

Dalam adegan lain, Abdul Majid Lawi, anggota tim perlindungan sipil, mengatakan bahwa timnya menghadapi kesulitan besar untuk mencapai lokasi serangan karena serangan yang terus berlanjut dan kekurangan peralatan. Ia menegaskan, “Pendudukan terus membunuh orang-orang tak bersalah dengan kejam, tanpa diskriminasi atau peringatan.”

Muhammad Al-Bardawil, warga lingkungan sekitar, menambahkan bahwa serangan tersebut menghancurkan seluruh rumah dan menimbulkan kerusakan serius pada rumah-rumah di sekitarnya, seraya mengatakan, “Pemandangannya tragis dan kehancurannya total.”

Dina Mahna, salah satu korban serangan, berkata kepada Al Jazeera Net, bahwa keluarganya kehilangan segalanya dalam sekejap, dan menambahkan, “Hidup di Gaza hampir mustahil, tidak ada keamanan, tidak ada tempat tinggal, dan setiap saat kami takut menjadi korban berikutnya.”

Para penyintas menjelaskan bahwa mereka berpindah-pindah di antara jalan dan reruntuhan untuk mencari tempat berlindung, namun tidak menemukan lokasi yang bisa menampung mereka, di tengah serangan yang terus berlangsung serta kekurangan makanan, obat-obatan, dan listrik.

Israel terus melancarkan serangan intensif terhadap permukiman di Kota Gaza, sementara penduduk hidup dalam kondisi kemanusiaan dan kesehatan yang sangat kritis, dengan kekurangan bahan bakar, obat-obatan, dan makanan, serta pemadaman listrik dan komunikasi di sebagian besar wilayah Gaza.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here