Spirit of Aqsa, Palestina – Imigran ilegal Yahudi tengah bersiap membuka dua koloni permukiman baru di Palestina, yakni di Kota Ramallah dan Nablus. Rencana tersebut mendapat dukungan penuh dari otoritas penjajah Israel.

Di Ramallah, imigran ilegal yang tergabung dalam ‘Israel Shelly’ telah mulai bekerja untuk membuka permukiman baru di dataran di seberang permukiman Yahudi ‘Shilo’. Permukiman itu dibangun di atas tanah desa Turmus Ayya.

Sementara di Nablus, Asosiasi Warisan Yahudi dari Organisasi Pemukiman Regivim” tengah menentukan situs arkeologi di Sebastia sebagai koloni permukiman baru.

Imigran ilegal di bawah perlindungan pasukan penjajah Israel menyerbu kota Sebastia, utara Nablus, dan menyebar ke sekitar situs arkeologi setelah ditutup untuk aktivitas warga.

Perluasan permukiman baru itu dilakukan hanya sehari setelah Hussein Al-Sheikh mengumumkan kembalinya hubungan kerjasama antara Otoritas Palestina dan penjajah Israel.

Selain koordinasi keamanan, persoalan Palestina sedang menghadapi konspirasi global dan kesibukan Arab menuju normalisasi. Hal ini mendorong pendudukan penjajah israel menguasai tanah Palestina dan menggusur penduduknya.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bertekad untuk mengunjungi permukiman-permukiman Israel di tanah Palestina, sehingga dia menjadi menlu AS pertama yang mengambil langkah ini.

Pompeo akan mengunjungi kilang anggur di permukiman Yahudi Psagot di tanah Ramallah.

Setahun yang lalu Pompeo menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak menganggap permukiman-permukiman Yahudi di tanah Palestina sebagai bangunan yang ilegal, meski PBB telah menyatakan bahwa permukiman-permukiman tersebut adalah ilegal. (Admin/Palinfo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here