Spirit of Aqsa- Serangan udara Israel menyebabkan kebakaran di sebuah rumah empat lantai yang dihuni oleh anak-anak dan perempuan lanjut usia di barat Kamp Pengungsi Jabalia, bagian utara Gaza. Syuhada dan banyak korban luka terjebak dalam gedung yang terbakar tersebut.

Rumah tersebut milik keluarga Al-Sharif di wilayah Falouja, barat Kamp Jabalia, yang telah dikepung selama seminggu oleh pasukan pendudukan Israel. Israel mencegah masuknya bantuan dan menghancurkan seluruh kebutuhan hidup di wilayah tersebut.

Petugas medis melaporkan bahwa mereka tidak dapat memberikan bantuan karena tidak dapat mencapai lokasi akibat serangan udara Israel dan pengendalian ketat militer Israel terhadap pergerakan warga.

Serangan Israel juga menyebabkan syahidnya empat orang setelah sebuah rumah milik keluarga Al-Sayyed di wilayah Falouja, Jabalia, terkena serangan langsung.

Saksi mata melaporkan bahwa serangan artileri dan serangan udara intensif terus berlanjut tanpa henti sejak beberapa jam sebelumnya, dengan fokus serangan di bagian barat Kamp Jabalia, terutama di wilayah Falouja serta di sekitar Masjid Al-Hindi, Masjid Al-Furqan, dan area Syuhada Al-Sitta.

Menurut laporan dari media Palestina, pasukan pendudukan Israel juga menghancurkan bangunan-bangunan hunian di kota Jabalia, bagian utara Gaza.

Jabalia telah menjadi pusat serangan militer Israel selama sekitar 11 hari. Militer Israel telah mengepung kamp pengungsi bersejarah tersebut dan mengirimkan tank ke kota-kota tetangga seperti Beit Lahiya dan Beit Hanoun dalam upaya untuk menghancurkan pejuang Hamas yang berusaha merestrukturisasi pasukan mereka di sana.

Seiring berjalannya operasi, warga Jabalia dihadapkan pada pilihan sulit, karena militer Israel meminta mereka untuk bergerak ke selatan, meskipun mereka enggan melakukannya karena risiko besar yang dihadapi.

Sebelumnya, Kantor Media Pemerintah di Gaza melaporkan bahwa lebih dari 342 warga Palestina telah terbunuh oleh serangan Israel, sementara Israel terus menerapkan kebijakan kelaparan di wilayah utara Gaza sebagai bagian dari operasi yang berlangsung sejak 11 hari lalu, dalam apa yang disebut sebagai perang pemusnahan sejak 7 Oktober 2023.

Empat organisasi hak asasi manusia Israel dalam pernyataan bersama pada hari Senin memperingatkan dunia bahwa mereka akan turut serta dalam kejahatan pengusiran massal terhadap ratusan ribu warga Palestina dari Gaza utara jika mereka tidak bertindak untuk menghentikannya.

Serangan di Gaza Tengah dan Selatan

Di Gaza, pesawat-pesawat Israel menghancurkan tiga bangunan di kawasan industri. Tim pertahanan sipil segera dikerahkan ke lokasi.

Di Gaza Tengah, dua orang syahid dan beberapa lainnya terluka akibat serangan Israel yang menargetkan sebuah rumah di barat laut Kamp Nuseirat, serta area sekitar Stasiun Bahan Bakar Rady.

Di Gaza Selatan, seorang warga syahid dan beberapa lainnya terluka setelah pasukan Israel menyerang sebuah bangunan di kota Bani Suheila, sebelah timur Khan Younis.

Warga Terjebak

Organisasi Dokter Lintas Batas (MSF) melaporkan bahwa warga Palestina di Gaza yang menghadapi serangan pemusnahan Israel terjebak di bawah hujan bom.

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di platform X pada hari Senin, MSF menegaskan bahwa Israel telah menargetkan halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa sebanyak tujuh kali sejak Maret 2024.

Organisasi tersebut menegaskan pentingnya menghentikan serangan berulang terhadap fasilitas medis di Gaza, serta menekankan bahwa rumah sakit dan pekerja medis harus dilindungi.

Genosida yang terus berlangsung di Gaza dengan dukungan Amerika Serikat telah menyebabkan lebih dari 140.000 warga Palestina terbunuh atau terluka, dengan lebih dari 10.000 lainnya dilaporkan hilang. Sementara itu, kerusakan besar dan kelaparan telah menewaskan puluhan anak-anak dan lansia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here