Spirit of Aqsa- Anak Palestina bernama Azmi Abu Sya’r, berusia 10 tahun, hanya memiliki aplikasi catatan di ponsel untuk menuliskan wasiat terakhirnya sebelum syahid akibat serangan udara Israel yang menghancurkan rumah keluarganya. Serangan ini terjadi selama kampanye genosida yang dilancarkan Israel di Gaza selama lebih dari 15 bulan.
Wasiat tersebut, yang baru ditemukan oleh keluarganya, bukan sekadar kata-kata biasa dari anak seusianya. Melainkan, ungkapan yang lahir dari pemandangan kematian dan kehancuran yang ia saksikan setiap hari.
Pemandangan-pemandangan ini—termasuk pembunuhan anak-anak dan perempuan serta penghancuran rumah-rumah di atas penghuninya—menanamkan rasa tidak aman yang mendalam di hati Azmi yang masih kecil. Ia merasa hidupnya bisa berakhir kapan saja.
Oleh karena itu, pada 19 Maret lalu, Azmi menuliskan wasiatnya di tengah kehancuran dan suara ledakan yang mencekam. Wasiat itu seakan menjadi pesan terakhirnya kepada dunia.
Dalam wasiat yang kemudian viral di media sosial, Azmi menulis:
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jika aku tertidur dan tidak bangun lagi (jika aku mati), maafkan aku, Ibu, Ayah, serta saudara-saudariku Na’imah, Syahd, Maryam, dan Mahmoud.”
“Aku Merasa Hidupku Tak Lama Lagi”
Ia menambahkan:
“Ibu dan Ayah, aku sangat meminta maaf jika pernah membuat kalian marah. Aku, Azzu (panggilannya), merasa hidupku tak lama lagi.”
Azmi juga menyampaikan pesan kepada keluarganya:
“Ibu, tolong jaga Mahmoud baik-baik. Na’imah, maafkan aku jika pernah mengganggumu. Begitu pula dengan Syahd, Maryam, dan Mahmoud. Demi Allah, aku mencintai kalian semua. Juga nenekku, kakekku, paman-pamanku, bibi-bibiku, dan semua orang. Aku harap kalian semua memaafkanku.”
Selama perang genosida yang dilakukan Israel dengan dukungan Amerika Serikat, sebanyak 17.861 anak menjadi syahid, menurut data dari Kantor Informasi Pemerintah di Gaza.
Di tengah kekejaman ini, anak-anak di Gaza bahkan menuliskan nama mereka di lengan dan tubuh mereka agar tenaga medis dapat mengenali mereka jika tubuh mereka hancur akibat serangan udara Israel.
Wasiat Azmi Abu Sya’r bukan hanya sekadar coretan seorang anak kecil, melainkan sebuah kesaksian hidup tentang penderitaan anak-anak Gaza. Ini juga menjadi pengingat bagi dunia akan besarnya tragedi kemanusiaan yang dialami penduduk Gaza di masa yang penuh duka ini.
Sumber: Anadolu Agency