Spirit of Aqsa, Palestina- Menteri Keamanan Nasional penjajah Israel, Itamar Ben-Gvir, kembali mengeluarkan pernyataan provokatif. Dia mendorong percepatan aneksasi wilayah Tepi Barat secara keseluruhan. Dia mengeklaim Tepi Barat merupakan bagian dari Israel.

“Kedaulatan harus diterapkan di wilayah Yudea dan Samaria (nama yang digunakan Israel untuk merujuk Tepi Barat). Ini tanah kita,” kata Ben-Gvir saat berbicara dengan Israel Army Radio, dikutip laman Days of Palestine.

Pada kesempatan itu, dia pun menyerukan agar pergerakan warga Palestina di Tepi Barat dibatasi. “Hak pemukim Israel untuk hidup mendahului hak orang Palestina untuk bergerak,” ujarnya.

Pada 27 Juli 2023 lalu, Ben-Gvir memimpin ratusan imigran ilegal Yahudi Israel menggeruduk kompleks Masjid Al-Aqsa di Al-Quds timur. Para imigran ilegal Yahudi masuk melalui Gerbang Maghrebi, kemudian melakukan doa atau ritual Talmud di bawah penjagaan pasukan keamanan Israel.

“Tempat ini penting bagi kita dan kita harus kembali ke sana dan membuktikan kedaulatan kita. Persatuan bangsa Israel itu penting,” ujar Ben-Gvir dalam sebuah pesan video, dikutip Middle East Monitor.

Selama Ben-Gvir dan ratusan imigran ilegal Yahudi melaksanakan kegiatannya, pasukan penjajah Israel mencegat warga Palestina yang ingin menunaikan salat memasuki kompleks Al-Aqsa. Pasukan penjajah Israel menghalau mereka di gang-gang Kota Tua Al-Quds yang mengarah ke situs tersuci ketiga umat Islam tersebut.

Aksi Ben-Gvir dan ratusan imigran ilegal Yahudi Israel tersebut dikecam negara-negara Muslim, termasuk oleh Indonesia. “Untuk kesekian kalinya, Israel melakukan aksi provokasi yang dapat memperburuk stabilitas dan situasi keamanan di kawasan. Indonesia mengecam aksi provokasi Menteri Israel di Kompleks Al-Aqsa sebagai pelanggaran hukum internasional dan status quo Yerusalem,” tulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI lewat akun X (Twitter) resminya, 28 Juli 2023 lalu.

Indonesia mendesak Israel menghormati status quo Yerusalem dan menghentikan segala tindakan yang semakin memperkeruh kondisi keamanan di kawasan. “Indonesia juga menekankan kembali pentingnya proses perdamaian Palestina-Israel berdasarkan solusi dua negara sesuai parameter internasional,” kata Kemlu RI.

Sejak pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilantik pada Desember 2022, Ben-Gvir, yang dikenal sebagai tokoh sayap kanan dan anti-Arab, telah tiga kali memasuki kompleks Al-Aqsa. Dua kunjungan sebelumnya terjadi pada Januari dan Mei lalu. Kedatangan Ben-Gvir ke kompleks Al-Aqsa selalu dikecam oleh negara-negara Arab dan Muslim karena dianggap provokatif serta mengabaikan kesucian situs Islam tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here